Ini Beragam 'Oleh-oleh' KRI Bung Tomo
jpnn.com, SURABAYA - Perjuangan serta pencarian dan evakuasi korban Air Asia QZ8501 yang dilakukan oleh prajurit TNI AL KRI Bung Tomo, dengan berbagai halang rintang selama delapan hari membuahkan banyak hasil. Mulai dari jenazah korban hingga serpihan bagian pesawat pun perlahan dapat diketemukan.
Kemarin (5/1), sekitar pukul 14.00 KRI Bung Tomo-357 merapat ke Dermaga Ujung Armatim. Kedatangannya kapal tersebut ditunggu oleh banyak pihak. Saat merapat, KRI Bung Tomo tersebut sandar berdampingan dengan KRI Ahmad Yani-351.
Saat bersadar kapal tersebut tidak sekedar tangan kosong. Tapi, di dek kapal terlihat hamparan serpihan pesawat Air Asia QZ8501. Bukan hanya serpihan bagian pesawat saja. Beberapa perlengkapan milik korban pun juga terlihat.
Misalnya, floating emergency exit door yang pertama kali ditemukan. Bagian tersebut juga turut dibawa oleh KRI Bung Tomo ketika sandar. "Serpihan lain pun juga kami bawa," ungkap Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Laut (p) Yayan Sofyan.
Yayan pun mengatakan, serpihan bagian pesawat dan beberapa barang milik korban itu sebagian ada yang sudah diserahkan ke Basarnas. Namun sebagian lagi dibawa.
"Semua barang akan kami berikan ke pihak yang berwenang. Yakni, KNKT," tegasnya. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) itulah yang nanti berhak untuk mengidentivikasi lebih detail barang tersebut.
Sementara KRI Bung Tomo sandar, posisi saat pencarian diganti oleh KRI Usman Harun dan KRI Frans Kaisiepo yang sudah menuju titik ordinat yang sempat ditemukan.
Di samping itu, Yayan pun dengan bangga menjelaskan, KRI Bung Tomo lah yang pertama kali mereferensikan pencarian dan pengevakuasian jenazah dan barang milik korban. "Kami lah yang menemukan pertama kali," terangnya.
Disamping itu, beberapa benda lain yang berhasil dibawa oleh KRI Bung Tomo. Diantaranya, bagian sleeping bag, kamera merek Lumix, sepatu, kacamata, koper bewarna biru muda, satu set kursi pesawat dengan 3 tempat duduk yang semula terikat 3 jenazah dengan safety belt, dan sisanya masih banyak lagi.
Dirinya menerangkan, kala melakukan evakuasi tersebut korban ditemukan masih dalam keadaan terikat. Namun, kondisinya secara fisik sudah membusuk serta mayoritas mengalami luka pada bagian muka dan patah tulang," imbuhnya.
Dalam pencarian yang dilakukan oleh KRI Bung Tomo tersebut, kapal menggunakan scan sonar. Sehingga mereka dapat mendeteksi benda-benda yang diduga bagian pesawat. "Kami bukan hanya pakai sonar. Tapi, juga menggunakan peta operasi sar QZ 8501," tegasnya.
Beberapa barang yang ditemukan tersebut dari berbagai ordinat yang telah ditentukan. Yakni, Target pertama pukul 07.34 di 3 derajat 55,52 selatan dan 110 derajat 33.86 timur, target kedua pukul 19.39 di 3 derajat 55,52 selatan dan 110 derajat 33.87. Kedua titik tersebut berjarak 5 dan 7 meter.
Dalam pencarian objek yang ditemukan dengan sonar tersebut, Yayan yang juga sebagai Komandan Sektor 5 mengatakan, pihaknya juga membawa 3 anak buah kapal (abk) yang akan diterjunkan untuk penyelaman. (ind)