Ini Bukti Anies Tak Paham Kondisi Lalu Lintas Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan menyesalkan keputusan Gubernur Anies Baswedan merobohkan JPO Bundaran Hotel Indonesia dan menggantinya dengan pelican crossing. Dia berharap Anies tak lepas tanggung jawab jika kebijakan tersebut berdampak fatal kepada pejalan kaki.
Menurut dia, penggatian sarana prasarana penyeberangan dari JPO ke pelican crossing sangat tidak mempertimbangkan keselamatan.
"Bukan hanya itu, pemprov juga tidak koordinasi dengan kepolisian. Hingga akhir Juli 2018, Direktorat Lalin Polda Metro belum mengetahui tujuan dan maksud pemprov merobohkan JPO Bundaran HI," terang Edison dalam keterangannya kepada RMOL.co, Selasa (31/7).
Edison menilai kebijakan tersebut adalah bukti bahwa Anies kurang paham tentang kondisi riil lalu lintas dan perilaku pengendara di ibu kota. Kalau benar-benar memahami, tidak mungkin ada kebijakan yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat yang sedang menyeberang.
Tidak hanya itu, kebijakan pembuatan pelican crossing akan memperlambat laju kendaraan dan kemudian berdampak pada terjadinya kepadatan kendaraan dan akhirnya kemacetan.
Jelas Edison, sebaiknya sebelum membuat kebijakan, Anies lebih dulu tarik napas panjang dan koordinasi dengan stakeholder, agar kebijakannya relevan dengan kondisi yang ada. Sehingga tidak terkesan sedang berada di alam lain atau berkhayal, bahkan mimpi saat membuat kebijakan.
"Sangat disayangkan bila gubernur kurang memahami kondisi riil perilaku berlalulintas masyarakatnya. Kemudian membuat kebijakan hanya dengan alasan keindahan tetapi mengabaikan unsur keselamatan," tutupnya. (rus/rmol)