Ini Cara Media Australia Marah ke Indonesia
jpnn.com - KEMARAHAN Australia atas eksekusi terhadap dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran di Pulau Nusakambangan, dini hari tadi terlihat jelas dengan pemberitaan media di Negeri Kanguru itu. Harian Courier Mail yang terbit dengan format tabloid bahkan membuat sampul khusus bergambar Presiden Joko Widodo.
Courier Mail memasang sampul bergambar Jokowi -sapaan joko Widodo- sebagai presiden lengkap dengan jas dan peci. Jokowi terlihat melambaikan tangan pada foto untuk sampul itu.
Hanya saja, Courier Mail menambahkan bercak darah pada tangan kanan Jokowi yang sedang melambai. Sampul itu dilengkapi tulisan berhuruf besar: BLOODY HANDS yang artinya tangan berdarah.
Sedangkan latar belakang foto Jokowi adalah bendera Merah-Putih dengan tetesan darah. Di atas gambar tetesan darah itu ada tulisan untuk judul artikel: Firing squad shots ring out executions island.
Courier Mail dalam editorialnya juga menulis bahwa ketika Jokowi terpilih pada Juli lalu, dia terlihat sebagai contoh spektakuler dari munculnya demokrasi yang sedang mekar di Indonesia kurang dari dua dekade setelah kejatuhan figur militer kuat, Suharto. “Sebagai seorang pedagang mebel dari provinsi di Jawa, Widodo bukanlah bagian dari elite Jakarta dan tak punya pertalian dengan militer atapun pusat kekuasaan lainnya,” tulis Courier Mail.
Namun, Courier Mail juga menuliskan, kini muncul bahwa apa yang terlihat sebagai sebuah kekuatan mungkin merupakan sebuah kekuatan. Patron bagi Jokowi dalam meraih kekuasaan adalah mantan Presidan RI Megawati Soekarnoputri, yang tak pernah menjadi teman bagi Australia dan seorang garis keras dalam hal kepolisian dan keamanan.
“Ini sangat disayangkan, karena Australia dan Indonesia bisa makmur saat hubungan keduanya penuh persahabatan dan produktif,” tulis Courier Mail.(ara/jpnn)