Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Jurus Jasa Marga Mencegah Tragedi Brexit Terulang

Senin, 12 Juni 2017 – 20:48 WIB
Ini Jurus Jasa Marga Mencegah Tragedi Brexit Terulang - JPNN.COM
BREXIT: Pintu keluar tol Brebes Timur atau Brexit. Foto: Teguh Mujiarto/radartegal.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Jasa Marga mengharapkan insiden macet para di pinru tol Brebes Timur atau Brexit pada musim mudik tahun lalu tak terulang lagi. Karenanya, BUMN operator jalan tol itu sudah menyiapkan jurus untuk mengurai kemacetan saat musim mudik mendatang.

Direktur Operasional II PT Jasa Marga (Persero) Subakti Sukur ‎mengatakan, pihaknya telah memiliki alat pemantau kecepatan kendaraan atau remote traffic microwave sensor (RTMS). Dari RTMS itu maka Jasa Marga bisa langsung mengetahui titik-titik kemacetan.

"Jadi RTMS itu untuk memantau titik yang akan dilintasi oleh para pemudik," ujar Subakti di kantornya, Jakarta, Senin (12/6).

Nantinya, sambung Subakti, apabila di jalur Brexit ada potensi kemacetan maka pihak kepolisian akan langsung mengalihkan kendaraan dari arah Jakarta untuk melewati jalan alternatif lainnya. Dengan demikian tidak terjadi penumpukan kendaraan.

Dengan RTMS pula maka kepadatan di tol akan langsung diketahui, termasuk saat laju kendaraan yang ada berada di bawah kecepatan 40 kilometer per jam. dengan demikian, petugas kepolisian akan mengalihkan kendaraan ke jalan lain.

"Jadi apabila sudah ada dirasakan kepadatan akan diambil kepitusan oleh Korlantas dengan dialihkan," katanya.

Subakti memerinci, RTMS telah dipasang di lima titik mulai dari Tol Cikunir hingga Palimanan. RTMS akan terhubung langsung dengan pusat pengendali lalu lintas nasional atau National Traffic Management Center (NTMC) Polri.

“Jadi sekarang jumlah kepadatan bisa diamati setiap waktu. Kalau dulu kan masih manual," pungkasnya.(cr2/JPG)

PT Jasa Marga mengharapkan insiden macet para di pinru tol Brebes Timur atau Brexit pada musim mudik tahun lalu tak terulang lagi. Karenanya, BUMN

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News