Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Kata Pengamat Soal PDIP Usung Risma di Jakarta

Selasa, 03 Mei 2016 – 16:44 WIB
Ini Kata Pengamat Soal PDIP Usung Risma di Jakarta - JPNN.COM
JALAN BARENG: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat berjalan-jalan di Taman Harmoni, Keputih, Surabaya, Minggu (1/5). Foto: Radar Surabaya

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)  diyakini bakal mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun, langkah itu hanya akan dilakukan partai berlambang banteng moncong putih manakala gagal menggoda Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk bersedia diusung sebagai calon.

"‎Siapa yang paling berpeluang diajukan PDIP manakala tak terjadi kesepakatan dengan Ahok, dugaan saya Risma," ujar Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin, kepada JPNN, Selasa (3/5).

Said mendasari pandangannya atas dua alasan. Yaitu, sampai saat ini belum ada tokoh internal PDIP yang elektabilitasnya melampaui Risma. Selain itu, kalau partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri memilih tokoh lain, misalnya Gubernur Jawa Tengah ‎Ganjar Pranowo, maka konsolidasi ‎di daerah akan terganggu.

‎"Kalau di Surabaya masih banyak tokoh PDIP yang mumpuni sebagai pengganti Risma. Jadi secara politik lebih menguntungkan Risma, elektabliitas di atas Ganjar, kemudian karena wali kota, levelnya naik. Kalau kalah konsolidasi tetap berjalan di Surabaya, sementara kalau menang dapat Jakarta sekalian," ujar Said.

Saat ditanya dengan siapa kemungkinan Risma disandingkan, Said menilai ada dua kemungkinan. Kalau PDIP memutuskan berkoalisi, maka wakilnya dari partai lain.

"Tapi saya kira lebih besar kansnya kalau dua-dua dari internal (PDIP,red). Risma sebagai ‎orang Surabaya, tentu belum mengakar di Jakarta. Jadi pilihan saya kira akan jatuh pada Djarot (Wakil Gubernur DKI Jakarta Darot Saiful Hidayat,red) atau Boy Sadikin" ujar Said.

Said membenarkan Boy telah mengundurkan diri dari PDIP, namun dalam politik kondisi bisa berbalik dalam sesat. Apalagi Boy merupakan anak dari tokoh besar Jakarta, Ali Sadikin.

"PDIP kemungkinan mengusung calon sendiri, karena dimungkinkan dari perolehan kursi.  Jadi kenapa harus kerja sama dengan partai lain. Kecuali partai lain mau mendukung, tapi tak dapat wakil," ujar Said.(gir/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News