Ini Penjelasan Megawati Soal BBM
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah partainya menjadi oposisi selama 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Megawati, di konstitusi tidak dikenal yang namanya oposisi itu.
"Kami berada di luar kabinet. Mengapa begitu? Karena di tingkat provinsi dan kabupaten karena pemilihan langsung, kami ada. (Tapi) kami tidak berada di dalam kabinet 10 tahun. Kami bersikap dan tidak pernah beroposisi," kata Megawati usai menghadiri pembubaran Tim Nasional Kampanye Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Jakarta, Jumat (29/8).
Pernyataan itu dilontarkan Mega menjawab pertanyaan wartawan yang mengkonfirmasi selama menjadi oposisi partainya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dan setelah Jokowi-JK dipastikan akan ada di pemerintahan, malah mendukung kenaikan harga BBM.
"Kami bersikap dan tidak pernah beroposisi. Mana yang pada kenyataan masih bisa ditahan dalam masalah subsidi kenaikan BMM, kami akan katakan ini reason (alasan) jangan dinaikkan," kata Megawati.
Sekarang, kata dia, bukan berarti sudah masuk pemerintahan malah mendukung. Menurutnya, Jokowi-JK, PDIP dan partai pengusung berkalkulasi secara nyata. "Jangan (anggap) kami sepertinya tidak konsekuen, tidak begitu," katanya.
Ia menyatakan sebagai pemerintahan yang akan datang, Jokowi sudah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Harusnya pemerintah sekarang yang sudah 10 tahun, harus lihat realitas seperti apa kondisi dan realitas," ujarnya.
Dia mengungkapkan, kalau tidak akan menyatakan kenaikan BBM, itu juga bukan sembarangan. Ia menyatakan kalau masih bisa untuk ditahan kenaikan itu, perlu didiskusikan. "Tapi, realitanya ini defisit. Yang namanya APBN, itu defisit," paparnya. (boy/jpnn)