Ini Profil 5 Penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 Kategori Pelestari
Awalnya sebelum menjadi penulis lontar, Senari juga pelantun kitab Lontar Yusuf.
Keseriusan Senari dalam melestarikan tulisan Lontar Yusuf membuat beberapa peneliti dari luar negeri mengoleksinya.
Kontribusi Senari dalam pemajuan kebudayaan Lontar Yusuf merupakan satu-satunya naskah kuno yang hingga kini masih eksis dalam masyarakat lokal Banyuwangi.
Senari adalah seniman penyalin Lontar Yusuf luar biasa, bahkan masih mampu melantukan tulisan lontarnya di usianya yang sudah senja.
4. Ketulusan Sardjono pada pewayangan dan pedalangan
Komitmen dan ketulusan Sardjono dalam melestarikan nilai budaya layak ditiru.
Sejak 1982 hingga saat ini, pria kelahiran 78 tahun lalu di Salatiga ini konsisten menulis gending dan mocopatan, sebuah seni pewayangan dan pedalangan.
Sardjono tidak hanya memendam kecintaannya pada seni pewayangan dan pedalangan di dirinya sendiri.