Ini Solusi yang Ditawarkan Kubu Ical
jpnn.com - JAKARTA - Kedua kubu di Partai Golkar hingga saat ini belum mencapai kesepakatan soal siapa yang menandatangani penetapan pasangan calon yang akan diajukan di pilkada.
Menurut Ketua Fraksi Golkar di DPR dari kubu Aburizal Bakrie, Ade Komarudin, menawarkan solusi, yakni kedua kepengurusan bisa ikut menandatangani jika memang ada calon dari salah satu kubu yang menguat.
"Nanti ada satu pola yang bisa dijadikan solusi kedua belah pihak untuk bisa ikut pilkada, melalui islah terbatas. Kalau yang sudah sama tidak perlu disurvei lagi. Tetapi kalau berbeda, maka calon itu akan disurvei. Siapa yang menang, maka kubunya lah yang berhak menandatanganinya" terang Ade kepada Indopos (Grup JPNN) usai acara buka puasa bersama dengan kader organisasi sayap Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadari Indonesia (Soksi) di Jakarta, semalam (7/7).
Menurut Ade, untuk menentukan siapa kader yang layak untuk dicalonkan sebagai kepala daerah, harus mendapat restu dari kedua kubu. Namun jika tidak, akan ditentukan berdasarkan survei. Bila kader tersebut memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi, maka akan disetujui dua kubu untuk dicalonkan.
Dikatakan, konsep islah itu akan dibawa dalam rapat terbatas Komisi II DPR dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari ini (8/7).
"Kami harap, islah terbatas ini bisa dimasukkan ke PKPU yang baru. Sehingga Golkar dan PPP yang juga terpecah menjadi dua kubu, antara kubu Romahurmuzy dengan kubu Djan Faridz bisa ikut di dalam Pilkada Serentak Desember 2015 ini," harapnya. (dli/aen/sam/jpnn)