Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inikah Alasan Anak Muda Jarang Mau Menetap di Desa?

Rabu, 20 Januari 2016 – 01:19 WIB
Inikah Alasan Anak Muda Jarang Mau Menetap di Desa? - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Akademisi Universitas Lampung, Muhajir Utomo mengakui, program transmigrasi adalah momentum tepat untuk membangun negara melalui daerah pinggiran. Menurutnya, cita-cita negara dapat terlahir dari program transmigrasi.

“Pasang surut transmigrasi mulai dari era kolonisasi tahun 1995, bahwa tujuan transmigrasi saat itu adalah bagian dari realisasi pembangunan daerah. Perpindahan penduduk dilakukan, berdasarkan analisis SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDA (Sumber Daya Alam),” ujar Muhajir pada peluncuran buku Transmigrasi Menggapai Cita, di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Kalibata, Selasa (19/1).

Menurut Muhajirin, bertumpuknya masyarakat di Pulau Jawa hanya bisa diatasi melalui program transmigrasi. Karena program tersebut merupakan bagian dari penggerak pedesaan yang akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

“Di desa itu infrastruktur lemah, petaninya juga sudah tua-tua. Karena sangat jarang anak muda yang mau menetap di desa," ujarnya.

Muhajir menyarankan, program transmigrasi sebaiknya fokus pada tiga objek. Yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. Selain itu, komoditi yang dipilih dalam mengembangkan desa juga harus memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan kompetitif.

“Ada juga transmigrasi di wilayah pesisir, untuk menjadi nelayan misalnya. Sudah saatnya juga menteri merangkul perguruan tinggi dan pendukung lain. Karena tantangan kita semkin pelik. Bukan hanya tantangan lahan, tapi banyak juga tantangan lain," ujar Muhajirin. (gir/jpnn)‎

JAKARTA - Akademisi Universitas Lampung, Muhajir Utomo mengakui, program transmigrasi adalah momentum tepat untuk membangun negara melalui daerah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close