Inilah Biang Kerok Kelangkaan Daging Sapi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan mengungkap penyebab terjadinya kelangkaan daging sapi di pasaran, yang berdampak pada kenaikan harga mencapai Rp130 ribu/kilogram.
Menurut politikus PKB itu, kebutuhan daging sapi nasional per tahun adalah 653 ribu ton atau setara 3.657.000 sapi atau rata-ratanya setiap bulan dibutuhkan sekitar 305 ribu ekor sapi. Dari kebutuhan ini, produksi sapi lokal hanya mampu memenuhi 406 ribu ton atau 2.339.000 ekor sapi.
Di satu sisi, populasi sapi lokal tahun 2015 memang mencapai 17,2 juta ekor. Tapi tidak semuanya siap untuk potong karena banyak yang masih anak sapi dan sebagian besar merupakan sapi indukan betina yang tidak boleh dipotong.
"Jadi yang siap dipotong hanya 2,3 jutaan sapi, sehingga ada kekurangan pasokan dari sapi lokal untuk kebutuhan nasional sebesar 247 ribu ton daging sapi atau setara 1.383.000 ekor sapi," kata Daniel saat dihubungi, Senin (10/8).
Kekurangan tersebut menurutnya bisa ditutupi bila setiap triwulan dilakukan impor 250 ribu ekor sapi penggemukan (bukan daging agar di nasional ada nilai tambahnya dengan industri penggemukan). Namun, pada triwulan ketiga kamaren (juli) yang bertepatan dengan lebaran, Menteri Pertanian hanya membolehkan impor sebesar 50 ribu dari kebutuhan 250 ribu ekor sapi.
"Jelas saat ini Indonesia sangat kekurangan stok sehingga tidak heran harga melambung tinggi. Dan alasan Mentan (mengurangi impor) karena persediaan sapi lokal mencukupi adalah ngaco, Mentan yang menjadi penyebab dan yang paling dan harus bertanggung jawab atas kenaikan harga daging sapi," tegasnya.(fat/jpnn)