Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Keperkasaan Helikopter TNI AD yang Jatuh di Sleman

Sabtu, 09 Juli 2016 – 09:23 WIB
Inilah Keperkasaan Helikopter TNI AD yang Jatuh di Sleman - JPNN.COM
Helikopter yang jatuh di Yogyakarta. Foto: Twitter @maximerah

jpnn.com - JOGJAKARTA - Helikopter Bell 205 milik TNI-AD yang jatuh di Sleman, Jumat (8/7) ternyata dulu adalah alat tempur yang perkasa. Jejaknya pernah tercatat dalam perang Vietnam.

Heli dengan sebutan Huey itu mulai diterbangkan tentara Amerika Serikat pada 1950-an. ''Jadi tulang punggung pasukan Amerika Serikat dalam perang Vietnam,'' kata Alvin Lie, pengamat penerbangan sekaligus komisioner Ombudsman RI, saat dihubungi kemarin (8/7).

Nah, TNI membeli heli tersebut sekitar 1970. Jadi, usia armada tempur itu kini sudah terlalu uzur. Bell 205 milik TNI rata-rata berusia 40 tahun. Alvin mengatakan, armada tempur dengan usia itu sudah termasuk tua. Seperti halnya manusia, makin tua, fisiknya kian rapuh. Tentu juga makin butuh perawatan tinggi.

''Mungkin karena perawatannya baik, fisik luarnya masih kelihatan bagus. Tapi, itu sebenarnya tidak efisien untuk operasional,'' ujar pria yang memiliki private pilot license tersebut. Tidak efisiennya, antara lain, dari segi penggunaan bahan bakar. 

Dengan daya angkut 14 orang (termasuk pilot dan kopilot), operasional Bell 205 termasuk mahal jika dibandingkan dengan helikopter baru milik TNI seperti MI-17 dan MI-35. ''Daya angkut dua heli Rusia itu jauh lebih banyak dan memiliki daya serbu yang lebih canggih karena bodinya tak mudah tertembus peluru,'' terang Alvin.

Selama ini Bell 205 oleh TNI sering digunakan untuk keperluan pengangkutan personel, patroli, dan latihan. Heli itu punya kecepatan maksimal 217 km/jam dengan daya jelajah 500 km. Ketinggian operasional maksimal 19 ribu kaki dengan berat maksimum lepas landas 9.000 pon atau setara 4.500 kg.

Alvin juga mengaku heran dengan pernyataan Kadispenad Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah yang sedang mengirim tim investigasi untuk mencari black box heli. Sebab, setahu dia, heli Bell 205 tidak dilengkapi CVR dan FDR (nama lain kotak hitam). (bhn/ila/lum/idr/gun/c10/kim) 

JOGJAKARTA - Helikopter Bell 205 milik TNI-AD yang jatuh di Sleman, Jumat (8/7) ternyata dulu adalah alat tempur yang perkasa. Jejaknya pernah tercatat

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close