Inilah Penjelasan SBY soal Telepon ke KH Ma'ruf Amin
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan klarifikasinya tentang pembicaraannya per telepon dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang terungkap pada persidangan atas Basuki T Purnama alias Ahok.
Menurut SBY, ada stafnya yang menyambungkan pembicaraan per telepon dengan Kiai Ma’ruf. “Bukan handphone saya,” katanya dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).
SBY menambahkan, putranya yang maju di pilkada DKI, Agus Yudhoyono memang hendak berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah. Kebetulan, Kiai Ma’ruf merupakan rais am syuriah PBNU.
Karenanya SBY berpesan ke Agus dan Sylviana Murni sebelum berkunjung ke PBNU pada 7 Oktober 2016. Yakni untuk menyampaikan pesan ke PBNU karena SBY tak ikut dalam pertemuan.
Di PBNU, kata SBY menambahkan, Agus-Sylvi juga disambut para pengurus organisasi pimpinan KH Said Aqil Siroj itu. “Di acara PBNU itu cukup lengkap. Bukan hanya KH Said Aqil Siroj, tapi juga Pak Ma’ruf Amin sebagai rais am, bukan sebagai ketua MUI,” tegasnya.
Presiden RI Keenam itu menegaskan, tak mungkin dirinya mendampingi Agus-Sylvi berkunjung ke PBNU. “Agus-Sylvi sudah mandiri,” tegasnya. “Tak mungkin di bawah bayang-bayang saya.”
Karenanya, kata SBY, dirinya tak mungkin menelepon Kiai Ma’ruf untuk meminta pendapat keagamaan bagi kasus penodaan agama yang menjerat Basuki T Purnama alias Ahok. Sepengetahuan SBY, fatwa ataupun pendapat keagamaan MUI selalu dimusyawarahkan oleh para pengurusnya.
Karenanya SBY merasa tak pernah mendikte ataupun menekan MUI. “Tanyakan saja langsung. Apakah didikte atau ditekan yang namanya SBY atau siapa pun,” tegasnya.(gir/ara/jpnn)