IPW: Tidak Sekadar Mendongkel Kepemimpinan Tito
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan Polri harus mewaspadai indikasi pengkhianatan di tubuhnya. IPW mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mendorong Polri membersihkan indikasi pengkhianat di tubuh korps kepolisian tersebut.
“Jenderal yang terlibat harus segera dicopot dari jabatannya,” tegas Neta dalam keterangan resminya, Selasa (16/10).
Menurut Neta, indikasi pengkhianatan di korps kepolisian itu tidak sekadar hendak mendongkel kepemimpinan Kapolri Tito Karnavian. Namun, ujar Neta, juga bisa merontokkan citra Jokowi sebagai presiden hingga menderita kekalahan di Pilpres 2019.
“Indikasi pengkhianatan itu, sejak sebulan terakhir telah memecah Polri dan membuat elite Polri tidak solid,” kata Neta.
Dia menilai kondisi ini sangat ironis, terutama menjelang tahun politik di mana Polri harus solid dalam menjaga keamanan. Menurut Neta, jika terjadi indikasi pengkhianatan di tubuh Polri dan kepolisian tidak solid, tentunya hal ini akan menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan Indonesia, terutama menjelang maupun saat Pilpres 2019.
“Untuk itu Presiden Jokowi perlu turun tangan mendorong Polri segera membersihkan indikasi pengkhianatan tersebuf dan mencopot jenderal yang terindikasi sebagai pengkhianat di tubuh Polri dari jabatannya,” papar Neta.
Lebih lanjut, Neta menjelaskan indikasi pengkhianatan itu berkaitan dengan maraknya kasus buku merah yang menimbulkan pro kontra di masyarakat. Sebab itu kasus ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut hingga menjadi ancaman keamanan di tahun politik dan mengganggu Pilpres 2019.
“Untuk itu indikasi pengkhianatan di tubuh kepolisian harus segera dibersihkan agar Polri tetap solid menghadapi Pilpres 2019 dan keamanan negeri ini tetap terjaga," tuntas Neta.(boy/jpnn)