Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

ISIS Jual Organ Korban Eksekusi untuk Biaya Teror?

Jumat, 20 Februari 2015 – 07:06 WIB
ISIS Jual Organ Korban Eksekusi untuk Biaya Teror? - JPNN.COM
Dalam video, tawanan digiring di tepi pantai sebelum dipenggal. Foto: nydailynews

jpnn.com - BAGHDAD - Kebrutalan yang dilakukan militan Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diungkap Pemerintah Iraq, Rabu (18/2).

Berita itu menyebutkan bahwa ISIS telah membakar sekitar 45 orang di dekat Kota Al-Baghdadi, Provinsi Anbar, Iraq. Korban adalah petugas kepolisian dan penduduk lokal setempat. Sebagian besar korban dibakar hidup-hidup.
 
Sabah Karkhout, ketua Dewan Provinsi Anbar, membenarkan adanya tindakan sadis ISIS tersebut.

Saat ini Pentagon (AS) menyelidiki kebenaran laporan itu. Juru Bicara Pentagon John Kirby menyatakan bahwa mereka telah melihat foto-foto kejadian tersebut. Tidak diketahui apakah Kirby mendapatkannya dari pemerintah Iraq atau dari foto satelit.

"Kami sedang menganalisis masalah ini. Tentu saja, ini tidak akan terlalu mengejutkan bagi kami jika itu benar, mengingat kekejaman kelompok ini yang terus menyerang penduduk sipil yang tidak bersalah," jelas Kirby.
 
Sejauh ini, ISIS belum mengeluarkan foto maupun video pembunuhan tersebut. Selama ini, mereka kerap meng-upload video-video tindakan sadis yang telah mereka lakukan. Namun, tentara Iraq di lapangan membenarkan adanya pembunuhan masal tersebut. Hanya, mereka tidak bisa memastikan apakah korban dibakar hidup-hidup atau dibakar setelah dibunuh.
 
Sejak seminggu lalu, sebagian besar Kota Al-Baghdadi memang dikuasai ISIS. Selasa (17/2) ISIS mengunggah foto-foto pendudukan tersebut. Termasuk di antaranya foto gedung-gedung pemerintahan yang telah mereka kuasai dan mayat-mayat tentara Iraq.

Lokasi Kota Al-Baghdadi hanya berjarak 9 mil dari Pangkalan Udara Ayn Al-Asad. Di pangkalan itu, terdapat 400 personel militer AS yang melatih pilot-pilot Iraq untuk memerangi ISIS.
 
"Kami berharap pemerintah Iraq dan komunitas internasional memberikan bantuan. Rumah-rumah petugas keamanan dan pemerintahan kini menjadi target serangan (ISIS)," ujar petugas Kepolisian Kota Al-Baghdadi Kolonel Qasim Obeidi.
 
Di sisi lain, Duta  Besar Iraq untuk PBB Mohamed Alhakim melaporkan, diduga kuat ISIS telah memanen organ dari korban-korbannya untuk dijual. Hasil penjualan organ secara ilegal itu dipakai untuk membiayai serangan dan teror yang mereka lakukan.

Sejauh ini, ISIS adalah kelompok militan terkaya di dunia. Sebab, mereka menguasai area-area pengeboran minyak di Iraq dan Syria. Mereka juga menguras uang dari bank-bank yang ada di dua negara tersebut.
 
Alhakim meminta Dewan Keamanan (DK) PBB menyelidiki hal ini. "Kami memiliki jenazah-jenazah. Data dan teliti mereka. Jelas sekali bahwa di jenazah tersebut ada bagian tubuh yang hilang," ujar Alhakim.

Dia menambahkan, organ-organ itu biasanya dijual ke Eropa. ISIS menerbangkan organ tersebut ke penadah maupun ke pembelinya secara langsung.
 
Dugaan penjualan organ tubuh itu muncul setelah mereka menemukan sebuah kuburan masal. Beberapa mayat menyembul dari kuburan tersebut. Setelah dilihat, mayat-mayat itu tampak seperti telah dioperasi. Mayoritas telah kehilangan sebagian organ tubuhnya, terutama ginjal. Ada sayatan di bagian belakang tubuh pada mayoritas mayat yang ditemukan.
 
Alhakim menambahkan, di Kota Mosul, ada 12 dokter yang dieksekusi ISIS. Mereka dibunuh karena menolak berpartisipasi mengambil organ-organ tubuh dari orang-orang yang telah dieksekusi ISIS.

"Ginjal segar yang berasal dari orang yang mati otak atau orang yang dieksekusi dan dipanen oleh orang yang terlatih adalah berlian dalam perdagangan gelap," ujar Profesor Antropologi di Fakultas Antropologi Medis Universitas California di Berkeley Nancy Scheper-Hughes. (AP/CNN/New York Post/sha/c17/fat)

BAGHDAD - Kebrutalan yang dilakukan militan Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diungkap Pemerintah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News