Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Israel Susun Rencana Jahat Baru di Tepi Barat, Harus Dihentikan!

Kamis, 07 Maret 2024 – 16:09 WIB
Israel Susun Rencana Jahat Baru di Tepi Barat, Harus Dihentikan! - JPNN.COM
Foto udara permukiman Israel lon Moreh yang terletak di wilayah pendudukan Tepi Barat. Pemerintah Amerika Serikat pada Kamis (17/8/2023) menegaskan bahwa rencana besar-besaran Israel untuk meningkatkan pendanaan bagi sejumlah permukiman ilegal di Tepi Barat sebagai ancaman atas upaya mencapai penyelesaian dua negara. Foto: MENAHEM KAHANA / AFP

jpnn.com, ANKARA - Turki pada Rabu (6/3) mengecam persetujuan Israel bagi pembangunan 3.500 unit rumah di Tepi Barat yang diduduki, dan mengecam langkah tersebut sebagai " pendudukan yang meluas di wilayah Palestina."

"Rencana yang disetujui hari ini (6 Maret) oleh otoritas Israel untuk pembangunan 3.500 unit rumah di Tepi Barat merupakan ekspansi lebih lanjut pendudukan di wilayah Palestina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Oncu Keceli dalam sebuah pernyataan.

"Aksi ini harus segera dihentikan," kata Keceli, sembari menunjukkan perlunya mendefinisikan "kejahatan Israel dalam terminologi yang paling akurat" untuk mencegah pelanggaran hukum internasional lebih lanjut.

Dalam hal ini, ujarnya, tidak cukup bagi masyarakat internasional untuk menyebut aktivitas pendudukan di Tepi Barat sebagai 'permukiman ilegal'.

"Yang dipertanyakan adalah penyitaan paksa oleh Israel atas tanah yang secara sah adalah milik rakyat Palestina," katanya.

Menurut perhitungan Palestina, sekitar 725 ribu pemukim tinggal di 176 permukiman khusus Yahudi dan 186 permukiman perbatasan di Tepi Barat yang diduduki.

Berdasarkan hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah yang diduduki tersebut dianggap ilegal. (ant/dil/jpnn)

Menurut perhitungan Palestina, sekitar 725 ribu pemukim tinggal di 176 permukiman khusus Yahudi dan 186 permukiman perbatasan di Tepi Barat

Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News