Istri Korban Pembantaian Itu Bantah Selingkuh dengan Pelaku
“Saya sudah memberikan keterangan yang sejujurnya kepada petugas kepolisian yang memeriksa sewaktu saya di rumah sakit.
“Dari video call dengan polisi antara saya dan pelaku, sudah jelas kalau kami tidak saling mengenal. Kalau saya berbohong, tak lapang jasad suami saya di alam kubur,” ujar HD sedih dan mengaku tertekan atas pengakuan pelaku yang kemudian menjadi kutipan di media massa, seperti dilansir Metro Tabagsel (Jawa Pos Group) hari ini.
Akan tetapi, munculnya pemberitaan-pemberitaan di media terkait motif pembantaian terhadap korban tersebut, keluarga almarhum Parlindungan dan HD mengaku tidak percaya akan pengakuan pelaku yang mengatakan alasannya sampai sekeji itu menghabisi nyawa korban.
Sementara Ayah almarhum Parlindungan Siregar, berinisal SS, 62, didampingi paman korban AM Siregar (58) menyampaikan keluhan mereka.
Disaksikan keluarga yang lain, sebagai pihak dan yang mewakili keluarga besar yang merasa terpukul terkait pernyataan pelaku.
“Hal ini akan menjadi aib bagi keluarga kami. Sementara kami masih dalam keadaan berduka. Ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitulah yang kami rasakan,” ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap HD, dan pembicaraan antara pelaku dengan HD yang disambungkan polisi melalui Video Call, katanya jelas bahwa pelaku dan menantunya tidak saling mengenal.
“Bagaimana mungkin mereka bisa menjalin hubungan gelap, sementara mereka tidak saling mengenal. Dan dari hasil rekaman video yang diunggah wartawan saat diwawancara di RSUD Kota Padangsidmpuan, si pelaku tak tau nama menantu kami,” tambah AM menyinggung video wawancara yang diunggah di media sosial.