Istri Sopir Go-Car Peluk Anak Saat Lihat Foto Jasad Suaminya
Begitu tahu kalau itu tulang belulang Tri, mereka pun spontan menyanyikan yel-yel ucapan terima kasih pada polisi. Lalu dilanjutkan dengan bersalawat dan membaca Al-Fatihah.
Rohana ikut masuk ke instalasi pemulasaran jenazah saat tulang belulang Tri dibawa masuk ke kamar jenazah. Sedang Tsabit yang digendong saudara Rohana tampak tak berhenti menangis. Sekitar lima menit kemudian, Rohana keluar sambil didekap kakaknya.
Mereka pun pulang ke rumah. Usai Yasinan tadi malam, pihak keluarga mengungkapkan ketidakyakinan kalau kerangka yang ditemukan milik Tri meskipun kerangka itu ditemukan berdasar pengakuan para pelakunya.
Menurut pihak keluarga, ada ciri fisik yang tidak cocok dengan korban. Seperti bentuk kepala yang dinilai tidak sama. Lalu, bagian gigi ditemukan bekas pasang gigi palsu. “Suami saya tidak pakai gigi palsu,” ungkap Rohana, tadi malam.
Selain itu, kondisi yang ditemukan sudah berupa tulang belulang. Padahal Tri menghilang hingga kemarin terhitung 43 hari. Berbekal keyakinan dan bukti tersebut, pihak keluarga belum bisa percaya bahwa tulang belulang yang ditemukan merupakan sisa dari jasad Tri.
“Identifikasi tidak lama. Kami dari keluarga hanya ingin memastikan dengan pengecekan secara detail,” ujarnya. Karena itu, Rohana dan keluarganya akan menunggu hasil tes DNA. Selama hasil tes DNA belum keluar, pihak keluarga terus berdoa.
Untuk Yasinan yang digelar tadi malam, bukan dimaksudkan karena Tri telah meninggal. Tapi mendoakan agar Tri selamat dan bisa ditemukan dalam keadaan baik. “Yasinan ini untuk mendoakan, tapi bukan Yasinan untuk orang yang meninggal,” tandasnya. (wly/cj10/dom/ce1)