Isu Agama Diperkirakan Masih Laku di Pilpres 2019
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing memperkirakan isu agama masih akan laku di Pilpres 2019 mendatang.
Media digital akan dibanjiri dengan literasi yang akan mengaduk keyakinan masyarakat. "Ruang publik merupakan ruang pertarungan. Kalau tidak diatasi dengan literasi yang baik, saya rasa isu agama masih akan berpengaruh. Bukti paling nyata di Pilkada DKI Jakarta lalu, kemungkinan pola yang sama masih akan dieksploitasi kembali," ujar Emrus kepada JPNN, Kamis (19/4).
Menurut pengajar di Universitas Pelita Harapan ini, tanggung jawab mengatasi hal itu tak hanya berada di tangan penyelenggara pemilu. Semua pihak perlu ambil bagian, terutama para pasangan calon presiden yang nantinya bertarung.
"Jadi harus dilawan di ruang publik. Misalnya, memberikan informasi yang benar. Kemudian, secara terus menerus mengampanyekan bahwa beradu program jauh lebih baik untuk menunjukkan mana calon yang mampu memimpin negeri," katanya.
Direktur Eksekutif EmrusCorner ini lebih lanjut mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika harus berada paling depan dalam melakukan literasi media digital. Dia mengistilahkan literasi media sebagai imunisasi komunikasi.
"Kalau masyarakat sudah imun, tentu tidak mudah terjangkit virus ujaran kebencian dan kabar bohong. Sekarang pertanyaannya, apakah masyarakat sudah imun? Saya rasa belum. Sederhananya, ajak saja masyarakat melihat pilkada yang berlangsung, partai A dan partai B yang sebelumnya berseberangan di Pilkada DKI misalnya, ternyata di daerah lain berkoalisi," katanya.
"Rakyat silakan memilih berdasarkan hati nurani. Jangan mau dikotak-kotakkan oleh kepentingan kelompok tertentu," pungkas Emrus. (gir/jpnn)