Jadi Penerus Perusahaan Ayah, Banyak Belajar Dari Karyawan
Sementara, waktu kuliah ia juga sering belajar pembukuan, hingga akhirnya tertarik dan setelah lulus kuliah ia langsung bekerja.
Saat ini ia sudah bekerja selama lima tahun di perusahaan itu. Shelly belajar banyak ilmu dari ayahnya, seperti ilmu manajemen keputusan.
Namun demikian, ia juga tetap belajar dari karyawan lainnya. Bukan tanpa alasan, karena banyak para karyawan dari perusahaan ayahnya itu yang sudah bekerja lebih dulu dan lebih berpengalaman dari dirinya.
Wanita kelahiran tahun 1985 ini menyadari, bekerja di perusahaan manufaktur harus memiliki banyak ilmu yang dicari dari karyawan lain. Berbeda halnya dengan perusahaan ritel yangcukup dengan modal marketing saja untuk menjalankan bisnis.
Ternyata, ilmu yang dicari dari para karyawannya itu tidak semudah yang dibayangkan. Ya, Shelly merasa kesulitan berkomunikasi dengan mereka karena para karyawannya itu kebanyakan lelaki.
“Tetapi saya tetap berusaha, bagaimana saya bisa belajar dari mereka, namun mereka tetap respect kepada saya sebagai atasannya.Antara atasan dan bawahan,” tuturnya.
Meskipun sebagai putri pemilik perusahaan, namun ia tidak mau bersikap manja. Apabila ingin sesuatu yang dibutuhkan, ia lebih memilih untuk meraihnya sendiri.
Kalau dibayangakan, asyik memang jadi anak bos di perusahaan sendiri. Seperti Shelly ini, yang diberikan kelonggaran waktu selama bekerja.