Jaga Kotak Suara, Kader PDIP Surabaya Siap Tidur di Kantor Kecamatan
jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengeluarkan instruksi untuk semua jajaran kader dan pengurus PDI Perjuangan di Kota Pahlawan itu, agar mengawal dan menjaga dokumen rekapitulasi suara dan kotak suara, mulai dari TPS, kantor kelurahan, kecamatan hingga KPU Kota Surabaya.
"PDI Perjuangan sangat berkepentingan agar pesta demokrasi berlangsung murni. Kepentingan itu didasarkan posisi PDI Perjuangan sebagai peserta pemilu legislatif dan sebagai parpol pengusung pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019," kata Whisnu dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (16/4) malam.
Pria berusia 44 tahun yang juga menjabat Wakil Wali Kota Surabaya ini menegaskan PDI Perjuangan sudah sangat siap menghadapi Pemilu 2019 dengan jiwa gotong royong dan semangat juang yang tinggi, sejak masa kampanye hingga hari pencoblosan besok (17/4).
"Biarlah suara rakyat menjadi jelmaan suara Tuhan. Semaksimal mungkin harus dijaga, Pemilu 2019 harus bersih dari kecurangan dan penyelewengan. Kami sudah mengeluarkan instruksi, untuk semua jajaran kader dan pengurus PDI Perjuangan di Kota Surabaya. Kawal dan jaga dokumen rekapitulasi suara dan kotak-kotak suara. Mulai dari TPS, kantor kelurahan, kecamatan hingga KPU Kota Surabaya," tutur Whisnu.
(Baca Juga: Kader PDI Perjuangan Kawal Suara Rakyat Agar Tak Golput)
Dia tidak menginginkan ada sedikit pun tindakan ilegal oleh tangan-tangan gelap yang berusaha mengubah hasil Pemilu 2019. "Kader PDI Perjuangan akan menjaga mulai TPS, kantor kelurahan, bahkan tidur di kantor-kantor kecamatan sampai rekapitulasi suara selesai," tegas politikus kelahiran Surabaya itu.
Whisnu juga berharap seluruh jajaran KPU dan Bawaslu menyelenggarakan Pemilu 2019 dengan penuh integritas, berpegang pada prinsip Luber Jurdil. "KPU dan Bawaslu harus berani menolak pesanan siapa pun, yang ingin mengubah suara Pemilu 2019. Biarlah suara rakyat, murni apa adanya. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan," pungkasnya. (adk/jpnn)