Jakarta Terapkan PSBB, Arab Saudi Bawa Pulang Ratusan Warganya dari Indonesia
jpnn.com, JEDDAH - Kerajaan Arab Saudi menjemput warganya seiring pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai 10 April 2020. Negeri kaya minyak itu mengerahkan pesawat Saudi Arabian Airlines untuk membawa pulang 250 warganya dari Jakarta.
Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi mengatakan, penerbangan evakuasi itu telah tiba. “Kami telah menerima 250 penumpang pertama dari Jakarta. Ini adalah satu dari beberapa tahap untuk membawa warga Saudi kembali,” ujar Ibrahim Al-Rosa selaku juru bicara GACA.
Arab Saudi juga mengirim misi penerbangan repatriasi untuk membawa pulang 200 warganya dari Bahrain pada Rabu lalu (8/4). Sebelumnya ada 790 warga Arab Saudi yang telantar di Bahrain seiring merebaknya wabah virus corona.
Sebagian dari mereka telah dipulangkan menggunakan bus melalui King Fahd Causeway yang menghubungkan Arab Saudi dengan Bahrain. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah meluncurkan layanan daring bagi warganya yang minta dijemput dari luar negeri.
Ibrahim menambahkan, GACA telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Parisiwata Arab Saudi untuk mengatur penerbangan evakuasi tersebut. Pihak berwenang Arab Saudi juga telah mendirikan pusat operasi bersama yang bekerja selama 24 jam untuk memantau proses pemulangan warganya.
Kini ada tiga bandara di Arab Saudi yang disiapkan untuk menyambut penerbangan repatriasi itu, yakni King Khalid International Airport di Riyadh, King Abdul Aziz International Airport di Jeddah, serta King Fahd International Airport di Dammam. Ketiga bandara itu akan melayani penerbangan repatriasi dari Jakarta, Washington, DC, Kuala Lumpur, Mauritius, Muscat, London, Manila, Maladewa, Colombo dan New York.
Selanjutnya, warga Arab Saudi yang kembali masuk ke negaranya akan langsung menjalani protokol COVID-19. Untuk mencegah virus corona, Arab Saudi memberlakukan 12 jenis pemeriksaan dalam tiga tahap.
Untuk tahap pertama adalah pemeriksaan sebelum masuk ke pesawat. “Kedua di dalam pesawat dan yang terakhir saat kedatangan di mana mereka akan menjalani pemeriksaan suhu sebelum karantina selama 14 hari,” kata Ibrahim.(arabnews/ara/jpnn)