Jalanan Macet, Terbang Saja Pakai AeroMobil 3
jpnn.com - WINA – Saat kemacetan makin merajalela, kehadiran mobil terbang kian ditunggu-tunggu. Kini impian itu pun menjadi kenyataan. Sebuah perusahaan asal Slovakia, Rabu (8/10), mengumumkan telah berhasil membuat mobil yang benar-benar bisa terbang yang diberi nama AeroMobil 3.
Tatiana Veber, juru bicara AeroMobil, menjelaskan, AeroMobil 3 adalah konsep ketiga yang dikembangkan desainer Slovakia bernama Štefan Klein sejak 1990. ’’AeroMobil memanfaatkan campuran infrastruktur serta fungsi kendaraan roda empat dan pesawat bertenaga baling-baling sehingga bisa diintegrasikan dengan kondisi lalu lintas jalanan umum,’’ jelasnya.
AeroMobil rencananya dipamerkan perdana dalam ajang Pioneers Festival di Austria akhir bulan nanti, 29 Oktober 2014.
AeroMobil memiliki desain layaknya kendaraan masa depan yang anggun dan futuristis. Pengemudi berada di kokpit yang dibungkus badan aerodinamis. Satu penumpang bisa duduk di samping pilot. ’’Untuk menerbangkannya, Anda cuma perlu merentangkan sayap, lalu memacunya di jalan lurus seperti pesawat terbang biasa,’’ ujar Veber.
Meski bentuknya tidak biasa (ditambah sayapnya), AeroMobil dirancang agar bisa masuk ke parkiran mobil umum dan mudah mengisi BBM di SPBU. Sebagai bahan bakar, AeroMobil membutuhkan bensin dengan tingkat oktan 91 atau sekelas pertamax. ’’Ketika tangki terisi penuh, mobil hybrid dan pesawat terbang ini dapat menempuh jarak hingga 700 kilometer,’’ jelas Veber.
AeroMobil mempunyai sasis baja yang dipadu badan bermaterial serat karbon, berdimensi 8,2 x 6 meter saat sayap dibuka, dan bobot kosong 450 kilogram. Ketika melaju di darat atau saat terbang, AeroMobil ditenagai mesin Rotax 912. Di darat, ia bisa mencapai kecepatan maksimal 160 kilometer per jam, sedangkan saat terbang bisa melesat lebih dari 200 kilometer per jam. ’’Untuk lepas landas, pengemudi membutuhkan kecepatan minimal 130 kilometer per jam,’’ katanya.
Konsep AeroMobil memang mengagumkan, namun belum menjadi solusi praktis anti kemacetan karena tetap harus menggunakan landasan pacu agar bisa terbang. Kalangan pengamat otomotif menilai, yang diperlukan saat ini adalah mobil terbang berkemampuan VTOL (vertical take-off landing). (Rtr/c5/kim)