Jangan Kaget, Masalah Baru Muncul Setelah Presiden Bikin Ritual di Titik Nol IKN, Lihat
"Yang mau masuk tidak dipungut biaya, yang penting minta izin sama penjaganya. Para pengunjung juga diminta menitipkan kartu Identitas dan nomor telepon. Supaya kalau ada barang yang ketinggalan kan ada nomor yang bisa dihubungi," ucapnya.
Mirisnya, masyarakat yang diperbolehkan berkunjung ke titik nol IKN, belakangan malah meninggalkan persoalan sampah. Pada Jumat (31/3) lalu, Kecamatan Sepaku menggelar rapat bersama pihak terkait, membahas persoalan tumpukan sampah tersebut.
Pemerintah menyepakati kunjungan masyarakat umum masih diperbolehkan. Hanya saja kedepannya diharuskan bersurat terlebih dahulu ke Kantor Kecamatan.
"Karena bulan suci Ramadan, kunjungan kami batasi. Karena informasi dari pos penjagaan kunjungan di sana bisa bekisar 800 sampai 1.500 pengunjung di setiap akhir pekan," terangnya.
Adi mengungkapkan, meski diberlakukan pembatasan, namun permintaan masyarakat yang hendak berkunjung tetap banyak. "Sehingga kami putuskan lagi, yang mau berkunjung hanya boleh satu jam saja dan tidak boleh membawa barang bawaan, seperti makanan," tambahnya.
Pemerintah dan PT IHM menyarankan agar para pengunjung yang hendak ke lokasi IKN sebaiknya menggunakan kendaraan mobil. "Karena jalannya belum baik. Boleh bawa motor, asalkan komunitas motor," ujar dia.
Masyarakat juga diminta mematuhi larangan berupa menduduki atau menginjak patok geodasi. "Karena mohon maaf itu tidak patut, karena ini seperti sudah sakral, berdirinya pusat pemerintahan NKRI. Jadi tidak pantas," ucapnya.
"Selain itu masyarakat harus mematuhi jam kunjungan, tidak merusak tanaman dan meninggalkan sampah," pungkas Adi. (mcr14/jpnn)