Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Pilih Menteri Penganut Paham Neolib

Selasa, 21 Oktober 2014 – 17:09 WIB
Jangan Pilih Menteri Penganut Paham Neolib - JPNN.COM
Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto meminta Jokowi tidak memilih menteri yang memiliki paham Neolib. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto mengingatkan Presiden Joko Widodo agar untuk tak memilih calon menteri yang berbau neoliberalisme. Alasannya, pemilik paham neoliberalisme merupakan musuh bersama bangsa Indonesia.

"Janganlah Pak Jokowi memasang orang-orang yang berbau liberal. Itu harus tegas," ungkap Heri, saat diskusi bertajuk "Membangun Sinergi Pemerintah dan Parlemen yang Sehat" yang digelar PolcoMM Institute, di Jakarta, Selasa (21/10).

Heri menjelaskan Jokowi harus bijak untuk menentukan calon menteri dan tidak berasal dari neoliberalisme. Menurutnya, jika ingin kabinet berdikari, maka bekas Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu harus selektif memilih calon pembantunya di pemerintahan nanti.

"Saya kira orang yang aromanya neolib tidak masuk kabinet," kata dosen di Universitas Mercu Buana Jakarta ini.

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan, Presiden harus menolak calon menteri yang tekadnya tidak sesuai dengan komitmen  membangun pemerintahan berdasarkan prinsip Trisakti Bung Karno.

"Prinsip ajaran Trisakti Bung Karno itu, adalah pemerintahan yang betul-betul dapat menjadikan dan menarik garis tegas musuh bersama bangsa Indonesia, yaitu noliberalisme atau kaum fudamentalisme pasar yang tidak menginginkan peran negara secara signifikan untuk mengatur hajat hidup orang banyak," kata Basarah usai diskusi. (boy/jpnn)

JAKARTA - Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto mengingatkan Presiden Joko Widodo agar untuk tak memilih calon menteri yang berbau

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News