Jateng Gandeng Aktivis Difabel Pastikan Korban Perundungan Tertangani
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng kalangan aktivis difabel dari berbagai daerah pada pembentukan tim khusus untuk memastikan siswi korban perundungan (bullying) berkebutuhan khusus di Kabupaten Purworejo, tertangani dengan baik oleh pihak yang tepat.
"Kami ingin memastikan korban perundungan yang terjadi di SMP Purworejo tertangani dengan baik," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri di Semarang, Rabu (19/2).
Ia menjelaskan para aktivis difabel tersebut diajak pihaknya untuk memberikan pendampingan psikologi dan memotivasi siswi korban perundungan.
Ia mengungkapkan korban perundungan masih dalam proses pendampingan karena belum mau diajak berbicara.
"Penanganan dan 'asessment' psikologi serta motivasi kita lakukan agar korban kembali giat belajar.," ujarnya.
Terkait dengan keputusan mengenai korban perundungan akan bersekolah dimana, pihaknya masih mengkaji berbagai kemungkinan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Salah seorang aktivis sekaligus pegiat Rumah Difabel Semarang, Noviana Dibyantari yang mendapat arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu, bersama timnya melakukan identifikasi korban perundungan ke Kabupaten Purworejo.
"Pendampingan yang sudah kami lakukan, dengan cara mengajak dialog, menghibur korban, maupun menemui pelaku. Lagi-lagi saya melihat ada proses pembiaran dan ketidakdisiplinan, dan figur yang baik, sehingga terjadi peristiwa itu. Harus ada sentuhan revolusi mental yang kuat kepada anak-anak untuk masa depan," kata Bunda Novi, sapaan akrab Noviana Dibyantari.