Jatim Jadi Pilot Project Ekonomi Syariah

jpnn.com - SURABAYA - Kota Pahlawan menjadi tuan rumah acara Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) 2014. Tadi malam (5/11) Wapres Jusuf Kalla (JK) resmi membuka opening ceremony ISEF di Lapangan Makodam V Brawijaya.

Acara itu dihadiri gubernur bank sentral dan otoritas moneter negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), delegasi serta duta besar dari beberapa anggota negara Islam, cendekiawan muslim, ulama, dan ribuan santri dari berbagai pesantren di Jatim. Mereka turut andil dalam acara yang dikemas dengan rangkaian salawat tersebut.

JK mengungkapkan, dirinya mendukung penetapan Jatim sebagai pilot project pengembangan ekonomi syariah. ''Lima hari lagi Surabaya akan melaksanakan Hari Pahlawan. Dengan itu, saya berharap semangat kepahlawanan juga bisa memajukan ekonomi syariah yang kini akan diperluas melalui Jatim,'' ujar JK.

Siang kemarin juga dilakukan penandatanganan MoU antara BI dan Kemenag tentang pemberdayaan pesantren. Hal itu sekaligus menandai kesiapan Jatim menjadi pilot project pengembangan ekonomi syariah.

Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan, keputusan BI memilih Jatim sebagai lokasi pengembangan ekonomi syariah merupakan hal yang tepat. Sebab, potensi ekonomi syariah di Jatim sangat besar.

''Dengan kondisi penduduk Jatim sekitar 38 juta, 36 juta di antaranya beragama Islam, atau sekitar 96,9 persen. Selain itu, pada semester pertama tahun ini, ada 23 kantor cabang bank umum syariah di Jatim, 31 bank pembiayaan syariah, koperasi jasa keuangan syariah, dan koperasi syariah,'' kata Soekarwo di sela acara Bincang Nasional Pemberdayaan Lembaga Pesantren pada Rabu (5/11).

Ke depan, 17 ponpes dijadikan basis pengembangan ekonomi syariah. Melalui kurikulum dan metode pengajaran yang juga mengedepankan pendidikan kewirausahaan, langkah tersebut diharapkan dapat menjadi cikal bakal agar Islamic financial literacy di Jatim bisa semakin meningkat.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardoyo juga mengingatkan tentang daya tahan ekonomi syariah. (dee/mas)