JCAF 13 Kumpulkan Aktor Lintas Sektor untuk Akselerasi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan
Pada tingkatan yurisdiksi, IBCSD telah melakukan program Gotong Royong Mengatasi Susut dan Limbah Pangan 2030 (GRASP 2030).
Penanganan yang baik dari food loss dan food waste dapat berkontribusi pada penurunan angka gizi buruk pada anak-anak hingga inovasi penggunaan maggot untuk membantu penguraian sampah organik.
Manager Pengembangan Program Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Aloysius Wiratmo, turut menambahkan bahwa gerakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak lagi keterlibatan berbagai sektor.
"Untuk menyalurkan makanan mereka sebelum rusak untuk disalurkan ke pihak yang membutuhkan seperti, panti asuhan atau anak-anak yang membutuhkan. Inisiatif dan gerakan ini juga sejatinya dapat diterapkan di daerah,” ujar dia.
Dalam dialog ini turut bergabung pula perwakilan dari Kabupaten Berau, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Kubu Raya.
Perwakilan Kabupaten berkesempatan memaparkan poin kunci dalam upata mencapai target pembangunan berkelanjutan, seperti:
1). Arah pembangunan Kabupaten Berau yang telah sejalan dengan program berkelanjutan dengan difasilitasi oleh Forum Multi Pihak Berkelanjutan dan telah diterbitkannya Perda dan Perbup Pembangunan Berkelanjutan.
2). Kabupaten Siak memiliki program Siak Hijau, yang merupakan Koalisi Private Sector untuk Siak Kabupaten Hijau (KPSSH) yang beranggotakan 22 perusahaan dan Kelompok CSO Siak Hijau dan ditetapkannya Siak menjadi bagian dari Perda no.4 tahun 2022.