Jeblok di Pemilu, PAN DKI Butuh Kepemimpinan Baru
jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta sedang ancang-ancang menggelar musyawarah wilayah (muswil). Muswil yang sedianya digelar pada September lalu itu ternyata mengalami penundaan sehingga belum ada kepastian kapan bakal digelar.
Menurut politikus PAN yang duduk di DPRD DKI, Bambang Kusumanto, muswil hendaknya menjadi forum strategis untuk memberdayakan mesin partainya di wilayah ibu kota negara. Sebab, capaian suara PAN di DKI Jakarta pada pemilu legislatif (pileg) 2014 lalu jeblok sehingga hanya punya 2 kursi di DPRD. Saat ini PAN hanya bisa menempatkan Bambang dan rekannya, Johan Musyawa di DPRD DKI.
“PAN di DKI hanya memperoleh dua kursi di DPRD. Itu pun karena caleg-calegnya harus bersusah payah tanpa dukungan yang memadai dari DPW PAN. Pada dasarnya para caleg DPRD praktis bekerja sendiri-sendiri saat itu (Pileg 2014, red),” tegas Bambang di Jakarta, Selasa (10/11).
Bambang menambahkan, tantangan bagi PAN pada 2019 nanti makin berat karena pemilu legislatif dan presiden digelar serentak. Karenanya, katanya, PAN DKI juga membutuhkan pimpinan yang mumpuni dan mampu menggerakkan mesin partai.
Bambang pun berharap PAN DKI pada muswil nanti bisa memilih figur muda yang energik dan bersedia berjuang demi partai. “Saat ini mayoritas cabang menginginkan adanya perubahan di kepemimpinan PAN DKI untuk bisa memenangkan persaingan dalam pemilu mendatang,” katanya
Karenanya Bambang juga punya harapan pada penundaan muswil PAN DKI. Yakni agar muncul kader untuk diusung jadi ketua PAN DKI dan bisa benar-benar berjuang total demi partai pimpinan Zulkifli Hasan itu.
“Muswil yang selama ini tertunda justru akan menghasilkan pelaksanaan pemilihan ketua DPW yang sangat demokratis untuk memperoleh figur yang sesuai dengan yang dicita-citakan oleh Bang Zul,” ucapnya.(ara/JPNN)