Jejak ISIS dan Keluarga Pengusaha di Teror Bom Sri Lanka
jpnn.com, KOLOMBO - ISIS buka suara terkait dengan serangan bom bunuh diri di Sri Lanka. Melalui Amaq, kantor berita propaganda ISIS, mereka membenarkan tuduhan pakar selama ini. Serangan tersebut merupakan aksi mereka untuk membalas serangan terhadap jamaah di dua masjid Christchurch, Selandia Baru.
''Mereka yang melakukan serangan terhadap koalisi AS dan umat Kristen di Sri Lanka adalah petarung ISIS.'' Begitu pernyataan yang dirilis Amaq menurut Agence France-Presse.
Pemerintah Sri Lanka belum mengiyakan klaim tersebut. Mereka hanya membenarkan bahwa aksi tersebut merupakan aksi balas dendam. Berdasar keterangan 40 orang yang saat ini diamankan, para teroris mengumpulkan simpatisan untuk menyerang umat Kristen di Sri Lanka.
''Serangan National Tawheed Jamaath (NTJ) dilakukan bersama anggota JMI,'' ujar Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene kepada parlemen kemarin, Selasa (23/4).
BACA JUGA: Polisi Sri Lanka Salah Memprediksi Tanggal Serangan Bom
JMI yang disebutkan Wijewardene merupakan singkatan Jamaat-ul-Mujahideen India. Mereka adalah kelompok teroris lokal. Sama dengan NTJ, tidak banyak yang tahu kiprah organisasi tersebut. Satu-satunya informasi adalah JMI baru dibentuk tahun lalu.
Berdasar hasil penyelidikan, otak serangan tersebut merupakan keluarga pengusaha di Sri Lanka. Sebagian besar pelaku bom bunuh diri adalah anggota keluarga dari pengusaha rempah-rempah tersebut. Termasuk pelaku bom bunuh diri di Hotel Cinnamon Grand dan Shangri-La.
Menurut Wijewardene, mereka adalah kakak beradik sekaligus putra pengusaha tersebut. ''Ini adalah aksi yang dioperasikan satu keluarga. Mereka punya dana dan motivasi sehingga bisa memengaruhi keluarga besar mereka,'' jelas penyidik yang namanya tidak mau disebutkan. (bil/c14/dos)