Jenderal Dudung: Tidak Ada yang Merasa Paling Benar
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menilai seluruh tokoh agama dan anak bangsa wajin menjaga persatuan dan kesatuan guna mencegah perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
Dia mengajak semua pihak dan kelompok tidak merasa paling benar di negara ini.
Hal tersebut disampaikan Dudung saat bersilaturahmi dengan para tokoh agama Konghucu di Kelenteng Kong Miao di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (15/6).
Dia mengajak umat Konghucu, sebagai bagian dari komponen bangsa Indonesia, untuk tetap teguh menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa serta menghindari intoleransi yang mengakibatkan perpecahan. Dudung menekankan semua agama mengajarkan kebaikan, tidak ada agama yang mengajarkan kebencian dan kebohongan.
"Ini yang perlu diluruskan yang mengakibatkan kita terpecah-pecah, karena pada hakikatnya tidak ada yang merasa paling benar. Saya juga sering menyampaikan kepada jajaran bahwa TNI AD yang berasal dari rakyat selalu berada di tengah-tengah rakyat dan selalu menjadi solusi dari kesulitan rakyat, sekecil apa pun dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.
Eks Pangdam Jaya itu menjelaskan NKRI lahir karena ada perbedaan dan keberagaman, serta terbentuk oleh kebersamaan, persatuan, kesatuan, toleransi, dan gotong royong.
"Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib mempertahankan dari segala bentuk ancaman perpecahan yang mengarah kepada disintegrasi bangsa," kata Dudung.
Dalam kesempatan itu, Dudung juga mendengarkan aspirasi para tokoh agama dalam rangka memperkokoh kesatuan dan persatuan antarumat beragama di tanah air, serta menangkal berbagai bentuk ancaman perpecahan bangsa. (antara/jpnn)