Jenderal Tito Ungkap Permintaan GNPF MUI sebelum Aksi 212
jpnn.com - JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan lagi bahwa penangkapan terhadap sejumlah tokoh dan aktivis semata-mata untuk menjaga kemurnian Aksi Bela Islam III, atau dikenal dengan Aksi 212.
Tito Karnavian mengatakan hal tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Tito juga menyebutkan, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Islam (GNPF-MUI) sebagai penyelenggara aksi 212, telah meminta kepada kepolisian agar menjaga aksi agar tidak dinodai agenda lain.
"Kita nggak ingin ada pihak lain yang mengganggu kesucian ini. GNPF bilang, 'pak, tolong jaga supaya nggak ada yang ganggu massa'," kata Tito.
Tito membeberkan, informasi yang diperolehnya dari intelijen, Rachmawati Cs akan membajak massa yang ikut aksi 212 untuk menduduki gedung MPR/DPR RI.
Tujuannya menggulingkan pemerintahan sah Jokowi-JK melalui sidang istimewa MPR.
"Kalau demo-demo biasa depan DPR silakan saja. Tapi kalau memaksa menduduki itu inkonstitusional," terangnya.(wid/RMOL)