Jhony Asadoma Terpilih Jadi Ketum Pertina, FNPP Tak Akui Hasil Munas
jpnn.com - JAKARTA - Munas PP Pertina ke-XIX di salah satu hotel di kawasan Jakarta, pada Minggu (24/4) secara sepihak memutuskan memilih Jhony Asadoma sebagai ketua. Meski Munas tidak Kuorum dan 17 Pengprov menyatakan walkout (WO), pimpinan sidang terus melanjutkan Munas.
Akhirnya, dua forum tercipta, 17 Pengprov melanjutkan Munas dan 17 Pengprov lagi membuat Forum Nasional Penyelamat Pertina (FNPP). Di dalam ruangan Munas, akhirnya diputuskan Jhony Asadoma sebagai satu-satunya calon, dan menjadi Ketum versi pimpinan sidang Munas.
Sementara itu, di luar sidang, FNPP merumuskan sikap dan menyatakan tak mengetahui dan tak mengakui hasil Munas.
"Kami 17 Pengprov tidak tahu dengan apa yang terjadi di Munas. Kami di sini, berdiri untuk menyelamatkan Pertina, dari mereka yang tidak menjalankan aturan organisasi," kata Edy Sibarani, juru bicara FNPP, usai Munas.
Di sisi lain, Jhony Asadoma sebagai ketua terpilih di versi sidang Munas, menilai mereka yang walkout adalah hal biasa dan menjadi dinamika organisasi. Jhony meyakinkan bakal merangkul mereka yang WO agar bisa berjalan bersama untuk memajukan Pertina.
"Kami berterima kasih. Saya tidak tahu kenapa calon lain tidak hadir, tapi saya yakin yang WO juga memiliki kepedulian untuk membesarkan Pertina. Selanjutnya pasti akan kami rangkul, kami konunikasi dulu," terangnya.
Konflik bermula, saat sidang diskors 10 menit untuk menunggu calon ketua umum lainnya menyatakan kesediaan dicalonkan, Hary TanoeSoedibjo. Sebelumnya, Jhony sudah menyatakan kesediaan dicalonkan.
Tapi, saat Hary masih ditunggu untuk datang, tiba-tiba prosesi Munas dilanjutkan sehingga memicu pengprov protes. Mereka protes saat dibacakan daftar voter, dan memasukkan tiga wilayah, Sulsel, Sulut, dan Bali masuk sebagai voter, meskipun sebelumnya disepakati pengprov mereka sedang bermasalah dan tidak mendapat suara. (dkk/jpnn)