JK Belum efektif Dongkrak Elektabilitas Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Polcomm Intitute Heri Budianto menilai Jusuf Kalla (JK) belum mampu mendongkrak elektabilitas pasanganya Joko Widodo jelang pemilu presiden (pilpres) tahun ini. Heri menyampaikan hal itu setelah menganalisis hasil survei empat lembaga survei nasional seperti LSI, Soegeng Sarjadi, Cyrus Network dan PDB.
Heri mengatakan bahwa sebelum ada deklarasi Jokowi-JK, elektabilitas Jokowi rata-rata di atas 40 persen, sedangkan JK 20 persen. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto sebelum berpasangan dengan Hatta rata-rata di kisaran 23-26 persen, sedangkan Hatta Rajasa maksimal 5 persen.
Menurut Heri, jika elektabilitas masing-masing digabung, maka Jokowi-JK seharusnya bisa di atas 60 persen. Namun, faktanya seperti survei Cyrus Network, elektabilitas Jokowi-JK saat ini maksimal hanya 53 persen.
"Ketika saya bandingkan elektabilitas Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK, faktor JK belum maksimal mendongkrak elektabilitas Jokowi setelah deklarasi. Ini harus jadi perhatian timses (tim sukses, red),” kata Heri dalam seminar bertajuk "Peluang Capres Pemilu 2014" yang diadakan mahasiswa magister ilmu komunikasi politik Universitas Mercu Buana di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Heri menambahkan, kondisi berbeda justru terjadi pada elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta. Usai dideklarasikan, pasangan capres dari koalisi Merah-Putih itu meningkat tajam hingga di atas 31 persen.
"Yang menarik faktor Hatta. Elektabilitas pasangan ini naik cukup meningkat ketika elektabilitas Hatta digabungkan dengan Prabowo meski masih harus dikaji,” katanya.(fat/jpnn)