JK Dianggap Paling Tepat untuk Meredam Gejolak Internal Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Internal Partai Golkar sedang bergejolak. Penyebabnya adalah status Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Ada pihak-pihak di internal partai berlambang beringin hitam itu yang menginginkan Novanto segera lengser dari kursi ketua umum. Namun, politikus kelahiran 12 November 1955 itu bergeming.
Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengatakan, sudah saatnya M Jusuf Kalla selaku tokoh senior Golkar segera turun tangan mengambil alih kendali di Golkar. Apalagi saat ini tokoh yang lebih kondang disapa dengan panggilan Pak JK itu juga menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dalam situasi gonjang-ganjing Partai Golkar saat ini, ada kader partai dan mantan ketua umumnya yang menjadi rising star yaitu Jusuf Kalla," kata Hari di Jakarta, Senin (14/8).
Hari menuturkan, peran JK sangat strategis untuk meredam gejolak internal Golkar. Selain itu, JK bisa mempersiapkan figur untuk menggantikan Novanto di kursi ketua umum.
"Gejolak menjadi reda bila Partai Golkar dipimpin sementara oleh Jusuf Kalla, sambil mempersiapkan pengganti SN dengan mekanisme dan aturan internal Partai Golkar," jelas dia.
Dengan JK memimpin Golkar, kata Hari, maka dukungan partai jawara Pemilu 2004 itu kepada pemerintah akan makin solid. Apalagi JK juga punya pengalaman ketika menjadi ketua umum Golkar sekaligus wakil presiden periode 2004-2009.
"Jusuf Kalla saat ini menjadi rising star di antara kader Golkar yang lainnya, agar jalinan mendukung pemerintahan Jokowi semakin kondusif dan sehat," tambah Hari.(fat/jpnn)