JK Mengaku Sukses jika tak Berpartai
jpnn.com - JAKARTA -- Jusuf Kalla, calon wakil presiden dari Joko Widodo mengaku ia tidak cocok maju menggunakan jalur politik jika ingin menjadi capres maupun cawapres. Menurutnya, ia hanya cocok melalui jalur profesional.
Pernyataan JK ini disampaikan saat bertemu pimpinan redaksi Jawa Pos Group seluruh Indonesia di Jakarta, Minggu, (8/9). Ia menceritakan kesuksesan karirnya yang diraih tanpa menggunakan partai politik.
"Saya enggak cocok di jalur politik. Dulu saya diangkat jadi menteri perdagangan dan menkokesra. Bukan karena saya dari partai, tapi karena saya berada di jalur profesional. Lalu 20004 SBY keluar kabinet minta saya sama-sama. Profesional juga. Yang punya partai SBY, saya tidak ada," kata pria yang akrab disapa JK itu.
Menurut JK, dengan jalur profesional, khalayak dapat melihat target dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh seorang tokoh. Jalur inilah, yang dianggapnya cocok untuknya.
"Tahun 2009 saya dengan Golkar, maju nyapres. Punya kendaraan politik, bertarung tapi kalah. Kali ini saya maju lagi dengan jalur profesional. Saya enggak ada partai, tapi tetap didukung partai sesuai konstitusi," kata JK lagi sambil tertawa.
JK mengaku dalam jalur apapun, seorang tokoh harus benar-benar menjalankan visi misi jika ingin menjadi pemimpin. Meski ada ideologi parpol, kata dia, seorang tokoh harus mengutamakan masyarakat yang memilihnya.
"Begitulah kalau profesional. Karena saya tidak punya partai, kalau keliling ke daerah saya mampirnya di kantor koran daerah, radar-radar Jawa Pos grup. Jadi minta maaf ya, kita sama-sama dari profesional," canda JK.
Saat ini, JK yang mendampingi Jokowi yakin kembali terpilih lagi mengulangi kesuksesannya saat berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004. Sebab, ia dipilih melalui jalur profesional. Beda saat ia mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2009 yang berpasangan dengan Wiranto dengan partai pengusung Golkar dan Hanura. (flo/jpnn)