JK Terlalu Senior dan Kaya untuk Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Wacana menduetkan calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dengan tokoh nasional Jusuf Kalla (JK) terus mendapat sorotan. Selain terpaut usia yang jauh, latar belakang JK sebagai pengusaha juga mengundang kekhawatiran.
"Saya berharap Pak JK jadi negarawan seperti Lie Kwan Yew. Terhormat dimana-mana," kata Pengamat Politik Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad usai diskusi bertajuk "Konglomerat Hitam dan Beban Demokrasi" di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
Dikatakan, duet Jokowi-JK akan menimbulkan problem karena selain usia JK yang sudah terlalu tua, Wapres 2004/2009 itu juga terlalu senior dan konglomerat. Sehingga tidak cocok mendampingi Jokowi yang menurutnya lugu, lugas, apa adanya dan tidak pintar bermanuver.
"Jokowi tidak punya kapital yang cukup sehingga kalau berduet dengan Pak JK, tentu Pak JK yang berperan dominan, itu pasti. Pak SBY saja yang jenderal, kalah kok. Apalagi dengan Jokowi," jelasnya.
Namun demikian, Herdi mengaku hal ini hanya masukan dari dirinya sebagai akademisi yang juga kenal dekat dengan sosok JK. Kalaupun duet Jokowi-JK tetap terjadi, dia hanya berharap keduanya amanah.
"Ini kan saya kasih masukan saja. Saya berharap kalau Pak JK tetap dipasangkan dengan Jokowi, Pak JK amanah, Jokowi amanah, dan berkorban untuk rakyat, bekerja untuk rakyat, tidak usah lah (JK) akumulasi kapitalnya itu," sebutnya.
Ditambahkan, sudah menjadi studi akademis di mana-mana bahwa bisnis JK maju pesat di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Karena itu Herdi khawatir hal ini akan terulang jika JK kembali masuk pemerintahan. (fat/jpnn)