Jokowi Bantah Jutaan Tenaga Kerja Tiongkok Masuk Indonesia
Karena itu, Presiden menargetkan 10 juta wisatawan dari Negeri Tirai Bambu itu untuk inbond ke Indonesia.
Concern Presiden Jokowi di sektor pariwisata memang luar biasa. Wong Solo ini juga pernah menyampaikan soal 10 juta wisman itu secara lisan ke Presiden Xi Jin Ping saat menghadiri Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) dan kunjungan kenegaraan ke Istana Merdeka.
Inilah kata-kata Presiden Jokowi di Makassar kala itu. “Saya minta khusus dari Tiongkok 10 juta. Sudah tanda tangan tinggal siapkan pesawatnya dari sana ke sini. Kalau pesawatnya datang sudah 20 juta rampung. Tapi jangan diplesetkan, itu turis! Yang dari Tiongkok itu turis. Tenaga kerja Tiongkok di tanah air ada 14 ribu. Jangan diplesetkan lah,” ujar Presiden Jokowi.
Statemen presiden itu semakin mempertegas bahwa desas-desus tenaga kerja China itu hoax alias tidak benar. Indonesia sendiri memang sedang gencar-gencarnya menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan negara.
Tak heran, sejumlah langkah terus dikebut pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia. Menilik ke belakang, langkah tersebut sebenarnya telah diusahakan sejak kunjungan Presiden ke Tiongkok pada Maret 2015 silam. Saat itu Presiden Joko Widodo di antaranya membahas mengenai kerja sama pariwisata dengan berharap agar terjadi peningkatan jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia.
Meski demikian, hal tersebut diakui Presiden bukanlah hal yang mudah. Sebab, Indonesia harus berkompetisi dengan negara-negara lainnya untuk mendatangkan wisatawan asing tersebut. Presiden juga menekankan bahwa upaya tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan ketenagakerjaan.
"Itu jadi rebutan. Nomor satu sekarang dalam perebutan turis dari Tiongkok itu ialah Amerika karena bisa merebut 150 juta turis Tiongkok. Nomor dua adalah Uni Eropa. Ini urusannya adalah turisme, bukan tenaga kerja," lanjut Presiden.