Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi dan Golkar Makin Mesra, Begini Analisis Denny JA

Kamis, 19 April 2018 – 17:01 WIB
Jokowi dan Golkar Makin Mesra, Begini Analisis Denny JA - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sedang memberi makan kambing di Istana Bogor, Sabtu (24/3). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Danny JA menilai kemesraan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bukan hal mengejutkan. Menurutnya, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu memang membutuhkan Golkar demi mengimbangi PDI Perjuangan.

Denny mengatakan, Jokowi punya kelemahan dalam hal mengendalikan partai-partai pendukungnya. Pelopor survei politik di Indonesia itu menuturkan, PDIP yang menjadi pendukung utama Jokowi pun sepenuhnya berada di bawah kendali Megawati Soekarnoputri.

“Padahal warna politik dan pilihan kebijakan Jokowi tak selalu sebangun dengan Megawati,” ujar Denny seperti diberitakan JawaPos.com, Kamis (19/4).

Menurut Denny, PDIP pada tahun pertama pemerintahan Jokowi terlihat sangat dominan. Bahkan, Jokowi yang sudah menjadi kepala negara dipersepsikan sebagai petugas partai.

Karena itu, kata Denny, presiden yang juga kader PDIP itu memerlukan tambahan partai pendukung yang loyal. Setidaknya, ulasnya, hal itu demi mengimbangi kekuatan PDIP sekaligus memperkuat kepemimpinannya.

Di antara semua partai pendukung pemerintahan saat ini, kata Denny, Golkar menjadi yang paling memenuhi keinginan Jokowi. Bahkan, kata pentolan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu, Jokowi memberi angin ke Golkar agar makin besar dan kuat.

Menurut Denny, jika Golkar tambah kuat maka ketergantungan Jokowi pada PDIP akan berkurang. Denny menegaskan, Jokowi hendak mengubah diri dari petugas partai menjadi pemimpin yang kuat.

“Golkar yang membesar, loyal pada Jokowi dan kuat, itu langkah tak terhindarkan agar Jokowi semakin menjadi pemimpin yang kuat‎,” ulasnya.(gwn/JPC)

Pengamat politik Danny JA menyebut Presiden Jokowi hendak melepas diri dari persepsi sebagai petugas partai PDIP untuk menjadi pemimpin yang kuat.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News