Jokowi Janji Pangkas Regulasi yang Membelenggu Pengusaha Mebel
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkap rencananya untuk kembali menyederhanakan regulasi-regulasi utamanya yang berkaitan dengan industri furnitur atau mebel.
Hal ini tidak terlepas dari keluhan yang diterimanya dari para pengusaha mebel dan kerajinan saat menghadiri Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019 di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Pada kesempatan itu, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto tidak mengeluhkan bahan baku, tapi juga regulasi yang membelenggu pengusaha furnitur untuk berkembang dan bersaing di dunia internasional.
BACA JUGA: KD Betah Berlama-lama di Toko Furnitur, Nih Alasannya
Salah satunya adalah terkait dengan SVLK (Sisten Verifikasi Legalitas Kayu). HIMKI meminta penerapannya cukup di hulu saja, tidak perlu sampai melakukan verifikasi sampai ke hilirnya. Keluhan ini pun direspons dengan baik oleh Kepala Negara.
"Nanti yang diberikan (regulasi) hanya di hulu saja, hilirnya enggak usah. Saya kira itu kita semakin sederhana, semakin simpel, semakin cepat kita bisa bekerja. Menyederhanakan peraturan. Ini masalah teknis lapangan, tapi pemerintah harus dituntut untuk mendukung konkret," ucap Jokowi usai mengunjungi pameran furniture terbesar di Asia Tenggara itu.
Secara umum, Jokowi yang pernah menggeluti bisnis mebel, melihat kemajuan pesat yang ditunjukkan industri furnitur dan kerajinan Tanah Air. Kualitas dan desainnya juga meningkat.
Presiden pun berharap agar industri ini mampu tumbuh lebih jauh di tahun ini dan mendatang. "Kita harapkan ini industri mebel, kayu, rotan, kursi, dan bambu ini bisa tumbuh dua digit. Karena tahun 2014 tumbuh hanya empat persen," tambah Jokowi.(fat/jpnn)