Jokowi: Pancasila Harus Menjadi Habitus Bangsa
jpnn.com - KUPANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan keluarga Indonesia, keluarga ber-Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Jokowi, kita bersyukur merayakan Natal dalam keluarga Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika, dimana leluhur bangsa Indonesia telah membuat ikrar satu nusa, satu bangsa, satu bahasa dan bukan satu agama
Warisan asli nusantara, spirit Bhinneka Tunggal Ika itu, menurut Presiden harus dirawat agar cita-cita bersama mewujudkan Indonesia sejahtera, adil, berdaulat terus menggema dalam sukma dan kalbu bangsa Indonesia.
“Pancasila harus menjadi habitus bangsa dalam menjalankan iman, harapan, dan kasih,” tegas Presiden Jokowi saat sambutan pada perayaan Natal Nasional di alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kota Kupang, Senin (28/12).
Kehadirannya pada perayaan Natal Nasional di Kupang adalah kali ketiga bagi Jokowi berkunjung ke NTT sejak dilantik menjadi presiden Oktober 2014 lalu. Beberapa bukti perhatiannya ke NTT, yakni pembangunan tujuh bendungan besar yang kini sudah direalisasi dua bendungan yakni Raknamo di Kabupaten Kupang dan Rotiklot di Kabupaten Belu.
Rencana mau dibangun tujuh waduk dan bendungan di NTT. Padahal yang antre 34 provinsi. Yang lain hanya dapat satu atau bahkan tidak sama sekali, di NTT dapat tujuh. Karena tanpa waduk, tanpa bendungan, tanpa embung, bagaimana NTT bisa menanam padi, jagung, sorgum. Tentu tidak bisa. Pertanian dan hewan, semuanya membutuhkan air.
“Tahun yang lalu saya sudah putuskan, kuncinya NTT adalah air, tidak ada yang lain. Mungkin kita lihat setelah tiga empat tahun ke depan seperti apa setelah waduk-waduk itu sudah jadi,” papar Jokowi lagi, seperti dilansir harian Timor Express (Grup JPNN.com).
Jokowi mengakhiri sambutannya dengan mengucapkan, “Selamat Hari Natal Tahun 2015 dan Selamat Tahun Baru 2016.”(cel/sam/fri/jpnn)