Jokowi: Pangkas, Hajar, Bubarkan!
jpnn.com, BOGOR - Presiden terpilih RI Joko Widodo menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) malam dengan berapi-api.
Dalam memaparkan sejumlah programnya untuk Indonesia yang lebih produktif, memiliki daya saing, memiliki fleksibilitas selama pemerintahannya 2019-2024, Jokowi membumbui dengan kata 'pangkas', 'hajar' dan 'bubarkan'.
Jokowi memulai kata 'pangkas' saat menjelaskan tahapan ketiga dari lima tahapan-tahapan besar.
"Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya. Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan," katanya.
BACA JUGA: Teks Lengkap Pidato Visi Indonesia Jokowi
Jokowi mengulang lagi kata 'pangkas', dan menambahkan dengan kata 'bubarkan'. "Kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi. Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan!
Jokowi pidato dengan bersemangat. Istrinya, Iriana, yang duduk di belakang, tampak berkali-kali berdiri ikut bergairah mendengar pidato pria yang memberinya tiga orang anak itu.
"Ini bukanlah tentang aku, atau kamu. Juga bukan tentang kami, atau mereka. Bukan soal barat atau timur. Juga bukan selatan atau utara. Sekarang bukan saatnya memikirkan itu semua. Tetapi, ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu," kata Jokowi menutup pidatonya. (gir/jpnn)