Jokowi: Perguruan Tinggi Harus Antisipasi Perubahan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Perguruan Tinggi (PT) dan universitas sebagai salah satu agen perubahan terdepan, turut mengantisipasi segala perubahan di setiap sendi kehidupan.
Harapan ini disampaikan Jokowi-sapaan presiden saat menyampaikan orasi terkait perubahan di acara sidang terbuka Universitas Padjadjaran (Unpad), dalam rangka Dies Natalis ke-60 universitas itu pada Senin (11/9) di Bandung, Jawa Barat.
“Yang paling siap untuk bisa mengantisipasi perubahan adalah perguruan tinggi dan universitas, sehingga setiap masuk di universitas selalu saya sampaikan ini," ujar Jokowi mengawali orasinya.
Salah satu perubahan besar yang disinggung Kepala Negara adalah perkembangan media sosial yang mampu mengubah tatanan kehidupan. Bahkan, sejumlah pemimpin negara menyampaikan kepada dirinya bahwa penyebaran informasi melalui media digital itu tidak bisa dihentikan sekehendak hati.
“Negara-negara bisa mengendalikan medianya (konvensional), tapi tidak bisa mengendalikan media sosial. Tidak bisa! Semua mengatakan kepada saya," ungkap mantan wali kota Surakarta itu.
Dalam praktiknya, perkembangan medsos ini sanggup untuk membuat lalu lintas informasi menjadi semakin lancar. Namun, ada kalanya di tangan pihak-pihak tak bertanggung jawab, menimbulkan dampak negatif yang berbahaya bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya.
“Inilah keterbukaan media sosial yang universitas harus bisa mengantisipasi, harus menyiapkan SDM kita untuk bertarung dalam persaingan. Kalau tidak akan sangat berbahaya," katanya mengingatkan.
Sebagai antisipasi dampak buruk medsos, pemerintah baru saja mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Regulasi itu diharapkan mampu membangun salah satu ikhtiar antara pemerintah dan masyarakat dalam memantapkan jati diri bangsa Indonesia, baik kini dan di masa mendatang.(fat/jpnn)