Jokowi Singgung Potensi Ketegangan di Semenanjung Korea
jpnn.com, MANILA - Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal potensi ketegangan di Semenanjung Korea ketika berbicara pada KTT ke-20 ASEAN Plus Three (APT) di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina, Selasa (14/11).
Awalnya, Presiden yang akrab disapa Jokowi menyatakan ASEAN Plus Three adalah kerja sama yang sangat penting dan strategis baik dari segi politik dan maupun ekonomi. Namun demikian, stabilitas dan kesejahteraan rakyat di kawasan ini akan sangat tergantung kepada bagaimana mengelola hubungan ASEAN Plus Three dan hubungan di antara 13 negara.
“Dari segi politik dan keamanan kita paham betul adanya titik-titik yang rentan ketegangan. Antara lain Semenanjung Korea. Posisi Indonesia dan posisi ASEAN sudah sangat jelas terhadap situasi Semenanjung Korea,” ucap Jokowi.
Karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa Korea Utara (Korut) perlu segera menghentikan uji coba dan mematuhi seluruh resolusi DK PBB.
Di sisi lain, Jokowi juga menyampaikan bahwa kemitraan ekonomi APT, ASEAN dan Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok perlu menyelesaikan segera perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership.
Kemudian, hambatan perdagangan, baik tarif maupun non tarif, juga perlu dihilangkan atau dikurangkan. “Dengan menjaga komitmen politik maupun komitmen ekonomi APT, insyaallah kita akan melihat Asia Timur dan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera,” pungkasnya.
KTT ke-20 APT yang diselenggarakan di sela-sela penyelenggaraan KTT ASEAN ke-31, dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan anggota ASEAN serta PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan PM Tiongkok Li Keqiang.(fat/jpnn)