Jualan Kayu Online, Omzet Perhutani Rp 2 Miliar
jpnn.com - JAKARTA - Beberapa upaya dilakukan Perum Perhutani untuk mewujudkan program transformasi menuju Perhutani unggul 2020. Di antaranya membuka layanan sistem pengaduan alias whistle blowing system (WBS) dan pemasaran produk secara online.
Menurut Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar, sistem ini dibangun untuk memperkuat perusahaan menjadi lebih transparan dan memudahkan pelanggan bertransaksi.
Mustoha mengklaim, sejauh ini sudah banyak terobosan yang dilakukan perusahaan untuk menuju perusahaan unggul 2020. Tren perdagangan online misalnya, dilirik guna menggenjot penjualan produk kayunya.
Bahkan, Perhutani siap membentuk anak usaha yang bergerak di bidang penjualan kayu secara online. Transaksi yang dibidik sekitar Rp 1,6 triliun per tahun.
Sejak Januari 2016, Perhutani juga sudah mulai menjual kayu melalui onlinehttp://tokoperhutani.com/, hasil kerja sama Perhutani dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). "Nanti arahnya memang akan ada anak perusahaan khusus penjualan dan pemasaran online," ujarnya, beberapa hari lalu.
Tercatat, hingga saat ini transaksi melalui online sudah menembus Rp 2 miliar per hari dan ditargetkan bisa mencapai Rp 10 miliar per hari.
Sementara itu, menandai hilirisasi industri, Perhutani juga telah siap mengoperasikan pabrik tepung sagu di Sorong Selatan, Papua Barat berkapasitas 100 ton per hari. (lum)