Jumlah Orang Yang Menjadi Warga Negara Australia Baru Menurun
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.
Pemerintah gagal mendapatkan dukungan untuk tes bahasa
Meskipun telah diusulkan pada bulan April tahun lalu, ujian bahasa Inggris untuk menjadi warga negara Australia belum juga diperkenalkan karena Pemerintah tidak dapat memperoleh cukup dukungan di Senat untuk meloloskan undang-undang yang diperlukan.
Rencana Pemerintah Federal ini memicu banyak kontroversi dan Partai Buruh percaya bahwa bahkan peluang akan diterapkannya ujian Bahasa Inggris khusus saja kemungkinan sudah menyurutkan keinginan orang untuk mendapatkan kewarganegaraan Australia.
Namun, dalam sebuah pernyataan juru bicara Menteri Kewarganegaraan, Alan Tudge menolak gagasan itu.
"Tidak tepat untuk membuat asumsi apapun mengenai jumlah orang yang disahkan menjadi warga negara Australia pada Hari Australia tahun ini, terutama mengingat amandemen RUU Kewarganegaraan yang diusulkan masih dibahas di Parlemen," katanya.
"Tidak ada penumpukan atau penundaan yang timbul dari pengumuman amandemen yang diajukan untuk memperkuat integritas kewarganegaraan Australia.
"Jumlah orang yang menghadiri upacara kewarganegaraan didasarkan pada permintaan yang memang berfluktuasi dari waktu ke waktu."
Apapun penyebabnya, Anggota parlemen Queensland dari Partai Buruh, Graham Perrett mengaku prihatin.
"Upacara tersebut, di mana mereka menegaskan kesetiaan mereka kepada Australia, adalah bagian besar dari membuat masyarakat kita semakin kuat.
Penyelenggara upacara kewarganegaaan, Robert Zee juga kecewa dengan penurunan jumlah tersebut.
"Saya menjadi warga negara pada tahun 1990 ... Saya berasal dari Hong Kong dan setelah itu saya menyebut Australia sebagai rumah saya," katanya.
"[Saya] sangat, sangat bahagia dan bangga menjadi orang Australia."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.