Jupe Mengaku Dibayar Rp 2 M untuk Main Film Horor
jpnn.com - JULIA Perez harus menelan kekecewaan lantaran film horor terakhirnya Main Dukun kembali berurusan dengan Lembaga Sensor film (LSF). Padahal, Jupe memastikan bahwa di film yang rencananya dirilis pada 12 Juni mendatang berbeda dengan film-film horor yang dia bintangi sebelumnya.
Jupe mengaku tidak diharuskan beradegan vulgar dalam film itu. Tapi ketika film diputar, mantan kekasih pesepakbola Gaston Castano itu terkejut dengan banyaknya adegan yang dipotong. ’’Ya, tadi saya lihat banyak adegan yang dipotong,’’ kata Jupe seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Rabu (11/6).
Tidak hanya adegan, dialog para pemain pun banyak di sensor. Jupe yang menyaksikan filmnya bersama produser, sutradara, dan para pemain lainya itu pun tutup mata. ’’Loh..loh kok dialognya bunyi tiiiit.. tiiiit,’’ urai Jupe, lantas tertawa.
Aktris yang sempat mendapat nominasi 100 perempuan terseksi versi majalah FHM dan Maxima mengaku normal dalam menjalankan aktingnya di film tersebut. Termasuk adegan sedot sari, yakni adegan tetap muka dengan lawan jenis. Namun itu pun terpaksa dipotong.
’’Padahal, kita sempat syuting dua hari di bali, tanpa ada adegan porno. Saya kaget loh kok dipotong juga. Ini saya nggak setuju adegan sedot sari (tatapan antar muka) disensor juga. Itu saya pikir lumrah, adegan muka dan muka, itu dipotong juga,’’ katanya dengan nada kecewa.
Hanya saja, Jupe tidak ingin memperpanjang masalah tersebut. Dirinya berusaha mengambil sisi positif dari langkah LSF melihat hasil karyanya di dunia peran. Apalagi, dirinya memang memutuskan tidak lagi menerima tawaran bermain film horor yang mengumbar keseksian tubuhnya.
’’Saya yakin pasti banyak yang kecewa, apalagi sutradara. Ini kan kerja keras dia,’’ ucapnya.
Ditanya mengenai keseriusannya untuk tidak lagi bermain film horor, Jupe mengangguk. ’’Saya pastikan akan tolak miliaran rupiah, bahkan sampai Rp 2 milliar. Untuk satu film saya dibayar segitu. Bahkan kalau perlu saya buat film horor tanpa porno,’’ tegasnya. (ash)