Kabur dari Kebun Binatang, Harimau Bunuh Warga, Jaguar Masih Berkeliaran
jpnn.com - TBILISI - Hewan-hewan buas yang kabur dari kebun binatang Tbilisi, Georgia, akhirnya membawa korban. Rabu (17/6) kemarin seekor harimau putih dikabarkan telah menewaskan satu orang dan melukai seorang lainnya.
Macan itu lolos dari pencarian polisi yang dilakukan selama beberapa hari ini karena bersembunyi di sebuah gudang dekat alun-alun kota. Nah, si pria malang tersebut diserang ketika memasuki gudang itu saat pagi. Dia meninggal di lokasi kejadian.
"Pasukan khusus kepolisian telah dikerahkan untuk memburu binatang ini," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Georgia. Saat petugas tiba di lokasi, harimau tersebut telah hilang. Hewan buas itu akhirnya dikabarkan dapat ditangkap dan dibunuh pada hari yang sama.
Mencuatnya berita serangan harimau tersebut membuat penduduk resah. Sebab, sehari sebelumnya pihak kebun binatang memberikan pernyataan bahwa seluruh singa dan harimau yang hilang telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa maupun sengaja ditembak mati. Hanya ada satu jaguar yang belum ditemukan dan diyakini tewas terbawa arus.
Pernyataan dari pihak kebun binatang itu ternyata palsu dan hanya bertujuan membuat penduduk tidak panik. Sayangnya, hewan buas yang belum ditemukan justru malah membunuh penduduk dan membuat kepanikan meningkat.
Halaman Facebook milik kebun binatang itu menyebutkan, mereka memiliki koleksi dua harimau benggala putih. Masing-masing jantan dan betina. Tidak diketahui harimau mana yang menyerang dan apakah harimau lainnya telah dibunuh juga.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda Kota Tbilisi pada Sabtu malam (13/6) telah membuat pintu-pintu kebun binatang rusak. Lebih dari 300 hewan koleksi melarikan diri. Termasuk 20 serigala, 8 singa, beberapa harimau dan jaguar, kuda nil, penguin, beruang, dan berbagai hewan lainnya.
Mereka berkeliaran di jalanan kota sebelum ditembak mati maupun dibius pasukan kepolisian. Banjir juga mengakibatkan 13 orang tewas, 6 orang hilang, dan 40 keluarga kehilangan tempat tinggal. (AFP/BBC/Mirror/ray/jpnn)