Karhutla, Alex Noerdin Perintahkan Anak Buahnya Tak Boleh Tinggalkan Wilayahnya
Mulai dari berjalan menerobos rerumputan, percikan air rawa, menyemprotkan air pakai selang, mendengarkan keluhan ibu-ibu, hingga kondisi terakhir api sudah padam.
“Memang jadi viral, saya nggak (merasa viral,red) tuh,” kata Putranto melalui pesan singkatnya, tadi malam.
Putranto yang mengaku sedang berada di Jambi, menambahkan sebetulnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu karhutla, dia ingin melihat langsung para Babinsa dan Danramil, dimana wilayahnya yang terbakar.
“Saya sebagai pimpinan mereka, punya tanggung jawab moral terhadap keselamatan mereka. Tentunya juga berada di tengah-tengah mereka, bagi saya adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Sekaligus memberikan semangat, motivasi tidak kenal menyerah untuk menghadapi tugas yang cukup berat ini,” tegasnya.
Perlengkapan yang mereka pakai itu, sambung Putranto, hanya pakaian yang melekat pada diri prajurit itu. Seharusnya perlengkapan anti api, setidaknya bisa menjamin keselamatan mereka.
“Dengan kondisi tersebut, mereka bekerja tanpa lelah. Saling bahu membahu dengan instansi lain yang tergabung dalam satgas pencegahan karhutla,” urainya.
Putranto mengapresiasi dan bangga terhadap prajuritnya yang bekerja tanpa pamrih. “Itulah sejati prajurit Kodam II/Sriwijaya yang saya gambarkan, para petarung Sriwijaya yang tak kenal lelah dalam bekerja. Saya bisa mencapai posisi seperti sekarang ini, karena merekalah,” tutur pencinta otomotif offroad ini.
Oleh karena itu, seorang pemimpin baginya, adalah pelayan bagi prajurit prajurit saya. Pemimpin itu bisa jadi kawan sejati, bisa jadi guru/pelatih bahkan seperti saudara sendiri.