Kalau Kepalanya Selesai, Sebaiknya Digantikan Wakil
jpnn.com - JAKARTA-Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang. Ini memicu perhatian publik terkait siapakah yang paling pantas menjadi Kapolri selanjutnya?
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menilai, perlu ada mekanisme baku yang terbebas dari intervensi politik dalam memilih Kalpori. Hal ini untuk menghindari polemik yang terus berulang setiap pergantian Bhayangkara 1.
”Harus ada mekanisme yang transparan dan jelas mengenai suksesi kepemimpinan di Polri. Tidak bisa diintervensi secara politik, kalau tidak ada intervensi tendensinya tidak sebesar sekarang ini,” ujar Adhie di Jakarta, Minggu (5/6).
Adhie usulkan memakai mekanisme yang sama dengan pemilihan kepala Bareskrim beberapa waktu lalu. Ketika itu, Komjen Pol Anang Iskandar yang memasuki masa pensiun digantikan oleh wakilnya Irjen Ari Dono Sukmanto.
”Nah, ini hal yang patut diteladani untuk dijadikan sebagai sistem. Artinya, di tempat strategis seperti posisi-posisi Kapolri harus ada sistem kalau kepalanya selesai, maka diganti wakilnya. Mekanisme seperti itu sangat wajar terjadi, sehingga bisa cepat beroperasional, dan tidak terjadi huru-hara internal seperti waktu-waktu yang lalu,” terang Adhie.
Ia menilai mekanisme ini dapat mempersempit timbulnya intervensi politik dalam proses pergantian Kapolri. ”Pada Pilpres 2014 lalu, kan terjadi pengkubuan di tubuh Polri antara pendukung Jokowi dan Prabowo. Kemudian ketika Jokowi menang, jaringan polisi yang mendukung Prabowo disingkirkan. Dampaknya saat proses pergantian Jenderal Sutarman oleh Komjen Budi Gunawan pada 2015 lalu sangat bernuansa politis. Akibatnya polemik pun bermunculan,” ungkapnya.
Senada disampaikan pengamat politik Boni Hargens yang menurutnya perlu ada tradisi Wakapolri diangkat menjadi Kapolri. Namun mekanisme tersebut harus diusulkan dan diskusikan kepada DPR RI dan Kompolnas. Ia juga menilai BG berduet dengan Badrodin sudah teruji membawa angin perubahan di tubuh Polri.
”Artinya, bisa saja wakil diangkat menjadi kepala, supaya proses regenerasi berjalan. Dan ini akan jauh lebih mudah juga, apalagi seorang Wakapolri sudah terbiasa tahu tugas-tugas Kapolri,” pungkas Boni. (ind/dil/jpnn)