Kamajaya Dijamin tak Khianat bila Dipercaya Pimpin Kementan
jpnn.com - JAKARTA - Gelombang dukungan kepada Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis Kamajaya untuk menjabat menteri pertanian terlu berlanjut. Tidak hanya dijagokan sejumlah lembaga survei, seperti Indo Strategi dan Institute for Transformation Studies (Intrans) tapi juga sejumlah tokoh nasional.
Mantan Ketua Umum PP Muhammdiyah, Buya Syafi'i Maarif mengatakan Kamajaya tidak akan mengkhianati amanah yang diberikan bila diberi kepercayaan. Alasannya, bos pabrik gula di Blora, Jawa Tengah itu sudah membuktikan kepeduliannya kepada petani, terutama petani gula. Di samping itu, dia juga merupakan pengusaha yang tak mau neko-neko.
"Saya kenal orang itu. Kamajaya saya rasa seorang patriot ya. Pengusaha yang tidak biasa main kongkalikong," jelas Buya Syafi'i saat dihubungi, Senin (6/10). Omongan Buya Syafii ini menanggapi temuan dari lembaga survei Indo Strategi dan Institute for Transformation Studies (Intrans).
Apalagi, Buya Syafi'i setuju bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) harus diisi kaum profesional, sebagaimana sudah ditegaskan oleh Jokowi beberapa waktu lalu. "Memang sepertinya harus begitu ya. Walaupun aspirasi partai harus juga dipertimbangkan," tandas mantan Ketua PP Muhammadiyah yang sebelumnya juga menjabat Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat memaparkan hasil riset “Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK” (Jumat, 3/10), Direktur IndoStrategi, Andar Nubowo DEA, menjelaskan, 75 persen responden mendukung Kamajaya untuk menjadi Menteri Agraria. Dia mengalahkan politikus PDIP, Puti Guntur Soekarnoputra (12 persen); dan akademisi UGM Dwi Andreas Santosa (0 persen). Sementara 13 persen abstain.
Alasannya, Kamajaya seorang profesional yang rekam jejaknya jelas, teruji dan pro rakyat. "Dia konsisten berjuang untuk menghidupkan industri gula berbasis tebu dan pembela pembela ketahanan pangan/petani. Dia sesuai dengan visi misi Jokowi-JK perkuat pertanian dan agraria untuk kesejahteraan rakyat," jelas Andar.
Riset nasional Indo Strategi yang digelar 21 September hingga 1 Oktober 2014 ini menggunakan metode quesioner melalui telepon. Total responden sebanyak 380 tokoh yang terdiri dari birokrat, akademisi, profesional, dan aktivis. Riset ini salah satunya bertujuan untuk menguji publik atas tokoh-tokoh yang dinominasikan sebagai kandidat menteri dalam Kabinet Jokowi-JK oleh berbagai lembaga riset.
Sebelumnya Kamajaya juga muncul sebagai calon terkuat Menteri Pertanian dan Agraria dalam studi Institute for Transformation Studies (Intrans) mengungguli Rektor IPB Herry Suhardiyanto dan akademisi UGM Dwi Andreas Santosa. (awa/jpnn)